Persilangan tanaman kacang panjang


PERSILANGAN PADA TANAMAN KACANG PANJANG
(Laporan Praktikum Pemuliaan Tanaman)




Oleh



Susanto 
1814161020
Kelompok 1
























JURUSAN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
I PENDAHULUAN




1. 1 Latar Belakang

Kacang panjang (Vigna sesquipedalis(L.) Fruhw.) merupakan tanaman sayuran yang banyak digemari masyarakat, karena rasanya yang lezat dan gurih (Soedomo 1998). Kacang panjang dapat dikonsumsi sebagai lalab, baik dalam keadaan segar, dimasak atau dibuat sayur (Sutarya et al., 1995), atau dibuat sambal goreng, dan biji-bijinya dibuat wajik atau rempeyek (Rukmana, 1995). Daun kacang panjang muda yang telah dikukus dapat berfungsi sebagai obat anemia (Sarwono, 1998), serta bermanfaat bagi wanita yang menyusui, karena dapat memperbanyak ASI (Sunarjono 2005). Selain  sebagai sayuran, kacang panjang dapat menyuburkan tanah, karena pada akar-akarnya terdapat bintil-bintil akar yang dapat menangkap nitrogen bebas dari udara (Sunarjono 1984).  

Berdasarkan data BPS (2012), produksi kacang panjang selama lima tahun terakhir cenderung meningkat dari tahun sebelumnya.  Produksi tanaman kacang panjang dari tahun 2008 sampai dengan  2012 berturut-turut yaitu 367,111 ton/tahun, 358,014 ton/tahun, 403,827 ton/tahun, 526,917 ton/tahun dan 458,392 ton/tahun.  Hal ini menunjukan bahwa petani semakin banyak yang berminat untuk menanam kacang panjang, sehingga target untuk memenuhi permintaan konsumen akan sayuran kacang panjang setiap tahun dapat terpenuhi.  Supaya petani mempunyai banyak pilihan untuk memilih varietas unggul yang akan ditanam maka perlu dilakukan upaya perakitan varietas unggul.  Upaya untuk merakit kultivar unggul nasional kacang panjang yaitu melalui program pemuliaan.



Pembudidayaan kacang panjang telah menyebar luas hampir ke seluruh  propinsi di wilayah nusantara. Produktivitas kacang panjang nasional pada tahun 2008 sebesar 5,72 ton/ha, (http://www.hortikultura. deptan.go.id/...,2009). Daerah yang menjadi sentra tanaman kacang panjang didominasi oleh Pulau Jawa, terutama Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sentra penanaman kacang panjang di luar Pulau Jawa antara lain Propinsi Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Nangroe Aceh Darussalam, Lampung dan Bengkulu (Rukmana, 1995).

1.2 Tujuan
Tujuan dari ptakitkum ini adalah sebagai beerikut
1. Mengetahui cara penyilangan tanaman kacang panjang
2. Mengetahui fungsi penyilangan tanaman kacang panjang






















II ISI




2.1 Persiapan lahan





Persiapan lahan untuk menanam kacang panjang merupakan hal yang sangat penting . Pada persiapan lahan hal yang dilakukan adalah mencangkul tanah agar menjadi remah dan membuat gundukan perpetak. Tanah dicangkul agar tanah memiliki struktur yang remah dan mempermudah tanaman untuk tumbuh , dapat mengendalikan gulma dan dapat mengurangi erosi pada tanah . Tanah dicangkul sedalam 20-30 cm. Setelah tanah selesai dicangkul tanah dibuat gundukan , gundukan tersebut setinggi 30 cm. Gundukan berfungsi agar tanaman tidak tergenang oleh air  dan mempermudah dalam penanaman.

2.2 Penanaman Benih




Penanaman benih dapat dilakukan dengan menugal tanah sedalam 3-5 cm, setiap lubang tanaman diisi 3 butir benih.  Jarak tanam yang digunakan 30x50 cm.  Pemberian pupuk dasar dilakukan pada saat tanam dengan menggunakan pupuk kompos dan pupuk NPK (16:16:16).   Aplikasi yang digunakan pada lahan sebanyak 4 gram setiap lubang tanam.  Pemberian Furadan sekitar 3 g dilakukan


secara bersamaan dengan penanaman benih, agar terhindar dari hama. Pemungutan polong tua dilakukan setelah polong berwarna kekuning-kuningan. Umumnya dimulai saat umur dua setengah bulan setelah tanam, dengan interval waktu seminggu sekali, sampai tanaman tidak menghasilkan lagi (Sa’diyah 2013).

2.3 Penyulaman
 




Penyulaman dilakukan pada minggu keempat. Penyulaman penting dilakukan jika terdapat salah satu tanaman mati atau memang tidak tumbuh. Tanaman yang mati atau tidak tumbuh diganti dengan benih yang baru. Penyulaman dilakukan pada minggu ke 4 agar hasil penyulaman saat pertumbuhan tidak jauh berbeda dengan yang telah ditanam sebelumnya.

2.4 Pemeliharaan tanaman pada minggu ke 3 dan 4
 




Pemeliharaan kacang panjang sangatlah penting , dalam pemeliharaan di minggu ke 3 dan ke 4 adalah mencakup penyiraman dan  penyiangan gulma saja , hal tersebut dikarnakan tanaman masih kecil. Meskipun tanaman kacang panjang dapat tumbuh dengan baik dilahan kering, tetapi kebutuhan airnya tetap harus dipenuhi agar pertumbuhannya tidak terhambat. Setelah benih ditanam, maka sore harinya dilakukan penyiraman. Selanjutnya penyiraman rutin dilakukan tiap pagi atau sore hari. Penyiraman bisa dilakukan dengan mengunakan gembor atau mengalirkan air melalui saluran disekitar bedengan. Penyiraman dilakukan secukupnya saja, sampai tanah cukup lembab (Anto .SP). Penyiangan gulma dilakukan ketika gulma sudah mulai muncul kurang lebih 3-7 hari gulma sudah mulai muncul setelah tanam. Penyiangan dapat dilakukan secara manual dengan mencabuti rumput yang tumbuh. Bersamaan dengan penyiangan bisa juga dilakukan pendangiran yang berfungsi untuk menggemburkan tanah. Penyiangan gulma memiliki kerugian antara lain gulma dapat menjadi kompetitor tanaman dan merusak tanaman, hal itulah penyiangan sangat penting.

2.5 Pemupukan
 




Salah satu solusi untuk meningkatkan produksi kacang panjang yaitu dengan memperbaiki teknik pemupukan, selama ini umumnya petani menggunakan pupuk sintetik. Hal tersebut menyebabkan kandungan bahan organik tanah menurun, mengurangi daya sangga tanah dan memudahkan pencucian unsur hara dari lingkungan perakaran sehingga menurunkan efisiensi pupuk (Karama et al., 1990). Dengan demikian diperlukan pupuk organik sebagai alternatif yang dapat menggantikan atau mengurangi penggunaan pupuk sintetik. Dalam penelitian ini akan dicoba penggunaan pupuk kalium organik cair. Pemupukan dilakukan dengan memberikan pupuk N P K sebanyak 4 gram setiap lubang tanam dengan cara ditugal lalu pupuk dimasukan kedalam lubang tugalan.

2.6 Diskusi pemuliaan tanaman
Pada Minggu ketiga sampai Minggu kesepuluh dilakukan diskusi tentang pemuliaan tanaman ,dengan komoditas dari masing – kelompok dengan
komoditas yang berbeda – beda pada masing -masing kelompok
seperti : tanaman kacang panjang,kedelai hitam,jagung ,mentimun, cabai rawit, kelapa sawit, kakao dan lain-lain.

2.6.1.Persilangan padi
Bunga-bunga mekar pada tiap malai dari bawah keatas, atau dari luar kedalam, yaitu kearah poros. Lamanya pembungaan dari tiap malai berkisar antara 5 sampai 10 hari.Emaskulasi dilakukan pada pagi hari pukul 05.30 karena bunga padi dapat lekas mekar pada cuaca yang terang dan banyak mendapat sinar matahari. Bunga yang akan diemaskulasi dipilih bunga yang belum mekar atau hampir mekar sehubungan dengan itu maka pertumbuhan kuncup bunga perlu diamati dengan seksama. Emaskulasi dapat dilakukan pada pagi hari hingga pukul 08.00 yaitu pada suhu rendah dengan udara yang cukup lembab, maka kepala sari itu biasanya masih tertutup rapat, sehingga dengan mudah benang sari dapat dibuang dalam keadaan utuh. Kastrasi dilakukan dengan cara menggunting sepertiga bagian bulir padi kemudian dikumpulkan benang sarinya. Selanjutnya untuk menghindari jatuhnya serbuk sari yang tidak diinginkan sebaiknya bunga diisolasi dengan menggunakan sedotan, baik sebelum atau sesudah persilangan dilakukan. Pengerudungan (cover off) pada bunga tersebut harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengganggu pembuahan dan perkembangan embrio( Arfianto,2015).

Polinasi dilakukan pada siang hari, sekitar pukul 10.30. Dilakukan dengan cara menaburkan benang sari induk jantan ke kepala putik induk betina dengan menggunakan kuas. Tujuan dari polinasi adalah menggabungkan dua sifat dari dua varietas tanaman ke dalam satu tubuh tanaman. Oleh karena itu, sifat tanaman hasil persilangan (F1) merupakan gabungan sifat diantara kedua tetuanya. Faktor lain yang harus diperhatikan dalam melakukan polinasi adalah lamanya daya hidup (viabilitas) serbuk sari. Untuk tanaman serealia, viabilitas serbuk sari relatif sangat singkat biasanya hanya bertahan dalam beberapa menit saja. Sedangkan untuk tanaman tahunan dan buah-buahan serbuk sari masih bisa bertahan hidup normal meskipun telah disimpan selama beberapa bulan bahkan beberapa tahun lamanya( Arfianto,2015).
2.6.2.Persilangan Tanaman Vanili

Cara paling mudah yang bisa dilakukan untuk menyerbukan bunga vanili yaitu
membuka bagian ujung atau kepala stigma bunga vanili. Lalu ambil bagian bunga vanili yang berwarna kuning seperti bulir jagung dan keluarkan dari stigma tersebut. Kemudian pindahkan bagian serbuk sari yang lain ke bagian bawa stigma supaya melekat pada bagian dasar stigma. Kembalikan kondisi bunga vanili yang sudah dilakukan penyerbukan dengan menutup bunga vanili. Selanjutnya kelopak bunga vanili akan berubah menjadi kering berwarna kuning. Biarkan hingga kelopak bunga vanili layu. Terakhir kelopak bunga vanili akan rontok dan dasar bunga vanili akan berkembang menjadi bakal biji yang baru( Arif ,2012).
Bakal biji pada bunga vanili bisa digunakan sebagai bahan tanam dengan cara pertumbuhan tanamangeneratif. Ada hal perlu anda ketahui bahwa penyerbukan bunga vanili yang kami sampaikan adalah penyerbukan bunga sendiri. Artinya, penyerbukan dilakukan pada bagian organ seksual bunga yang sama dan pada 1 tanaman yang sama. Penyerbukan sendiri memiliki keunggulan dan kekurangannya sendiri jika anda ketahui( Arif,2012).

2.6.3.Persilangan Tanaman Tomat
Cara penyilangan bunga tomat yaitu dilakukan penyilangan ini pada pagi hari sebelum matahari terbit (± pukul 05.00).Memilih bunga betina yang sudah dilakukan proses polinasi.Membuka mahkota bunga yang menyelubungi alat jantan dengan pinset, kemudian mengambil bunga jantan.Pada waktu bunga masih kuncup, kepala sari lebih rendah dari kepala putik.Bunga hampir mekar, kepala sari sama tinggi dan menempel pada kepala putik.Mengoleskan tepung sari tersebut pada kepala putik yang telah dikebiri.Tutup bunga yang baru disilangkan, beri label, catat pada buku( Arfianto,2015).


2.6.4.Persilangan Tanaman Kopi

Persarian atau penyerbukan bunga kopi adalah sampainya serbuk sari (pollen) dari kepala sari (anthera) ke kepala putik (stigma). Proses perpindahan serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik terutama terjadi oleh bantuan angin, sedangkan peranan serangga sangat kecil. Kemampuan angin membawa serbuk sari untuk menjangkau kepala putik digambarkan sebagai berikut. Sesaat setelah bunga kopi mekar, kepala sari (anthera) akan pecah melepaskan serbuk sari yang terpencar terbawa angin. Saat kecepatan angin yang sedang, lahan datar, dan terbuka, serbuk sari dapat mencapai jarak 100 m dan dapat naik mencapai tinggi 8 m dari permukaan tanah. Sesampainya serbuk sari di kepala putik akan berkecambah atau tumbuh membentuk tabung (pollen tube) yang menembus tangkai putik (style). Akhirnya, serbuk sari masuk ke dalam kantong bakal buah (ovary) untuk mengawini sel-sel telur atau terjadi proses  pembuahan. Proses pembuahan selesai antara 12—24 jam sesudah bunga mekar. Untuk pembuahan yang sempurna bagi kedua bakal biji, diperlukan paling sedikit dua butir serbuk sari guna mengawini kedua sel telurnya. Tahapan persilangan buatan pada tanaman kopi adalah pemilihan pohon induk, kastrasi (menghilangkan bunga jantan) pada bunga yang dijadikan sebagi tetua betina, penyerbukan buatan, pengerodongan dan pelabelan. Bunga yang sudah disilangkan harus dikontrol/diamati  untuk melihat perkembangan keberhasilan persilangan tersebut sampai terbentuk buah kopi. Buah kopi hasil persilangan buatan dapat dipanen pada umur ± 9 bulan( Arif,2012).

2.6.5.Persilangan Tanaman Durian

Menghilangkan benang sari (kastrasi) pada bunga dari varietas yang akan digunakan sebagai tetua betina. Kastrasi dilakukan pagi hari pada bunga yang diperkirakan akan mekar pada esok hari. Setelahdikastrasi, bunga dibungkus kantong kertas minyak untuk menghindari penyerbukan yang tidak diinginkan.
Pada sore hari (kira-kira pukul 15.00) diambil bunga dari varietas yang akan dipakai sebagai tetua jantan. Bunga diletakkanpada wadah yang dialasi tisu/ kapas basah dengan posisi menghadap ke atas. Selanjutnya bunga dijemur satu jam di bawah terik matahari agar kotak sari cepat pecah. Selanjutnya bunga disimpan di tempat yang teduh. Pada malam harinya, ketika serbuk sari mulai terlihat, bunga siap untuk digunakan sebagai penyerbuk bunga yang telah dikastrasi.Penyerbukan dilakukan dengan mengoleskan serbuk sari dari tetua jantan ke putik tetua betina. Selanjutnya, bunga ditutup kantong kertas minyak dan diberi label sesuai dengan varietas yang digunakan (tetua betina x tetua jantan) dan tanggal persilangan. Kantong kertas dibuka setelah ± 5 hari. Setelah proses persilangan selesai, tinggal menunggu buah untuk dipanen. Pada saat dipanen, biji hasil persilangan dibersihkan dari daging buahnya dan dipilih biji yang bernas. Selanjutnya biji disemaikan dan dibiarkan tumbuh sampai siap untuk disambung dengan batang bawah. Selanjutnya bibit siap untuk  ditanam dan dievaluasi hasilnya jika sudah berbuah. Satu buah durian hasil persilangan menghasilkan  tanaman yang beragam. Oleh karena itu, selain untuk memperoleh varietas unggul, hasil persilangan  juga bermanfaat untuk menambah koleksi sumber daya genetik ( Arfianto,2015).

2.6.6.Persilangan Tanaman Cabai

Persilangan pada tanaman cabai sampai saat ini untuk produksi benih hibrida dilakukan dengan cara emaskulasi tetua betina dan pengumpulan tepung sari, kemudian penyerbukan dilakukan secara manual. Proses penyerbukkan sebaiknya dilakukan satu hari setelah kastrasi. Bunga betina yang sudah dikastrasi dibuka tutupnya kemudian serbuk sari yang telah diambil dari indukan jantan diletakkan ke kepala putik indukan betina. Isolasi adalah kegiatan menutup bunga indukan betina yang telah dilakukan persilangan dengan menggunakan kertas sungkup dan selotip, dengan tujuan agar serbuk sari dari tanaman yang lain tidak menempel pada putik indukan betina yang disilangkan( Arfianto,2015).

2.6.7.Persilangan Tanaman Kakao

Pada persilangan kakao, klon yang berbiji besar digunakan sebagai pohon induk, sedangkan klon yang tahan terhadap penyakit digunakan sebagai sumber pollen atau pohon pejantan. Dari hasil persilangan ini diharapkan dapat dihasilkan tanaman hibrida yang memiliki daya hasil tinggi, mutu baik (biji besar), serta tahan terhadap hama dan penyakit. Dari hasil persilangan antar klon di atas, tanaman hibrida masih harus melalui beberapa tahap pengujian seperti pengujian klon. Hibrida terpilih dapat diperbanyak dikebun benih untuk menghasilkan bahan tanam kakao hibrida unggul.Pohon kakao yang terpilih tadi dimasukkan ke dalam kebun koleksi dan digunakan untuk pengujian lebih lanjut(Arif,2012).

2.6.8.Persilangan Tanaman Kacang Panjang

Untuk mendapatkan kacang panjang yang diinginkan tersebut, maka pemilihan induk baik jantan maupun betina sangatlah penting.Misalnya saja yang digunakansebagai induk betina kacang panjang dengan produksi tinggi, genjah, polong panjang, namun tidak tahan lama.Sedangkan yang digunakan sebagai induk betina adalah kacang panjang dengan umur lama, keras, polong pendek. Jika kedua induk mempunyai perbedaan umur berbunga yang berbeda maka pengaturan penanaman perlu dilakukan sehingga tanaman kacang panjang yang akan disilangkan mempunyai masa berbunga yang sama dahulu.Penyerbukan adalah transfer serbuk sari dari kepala sari bunga ke stigma pada bunga yang sama atau pada bunga yang lain. Serbuk sari dipindahkan dari bunga ke bunga oleh penyerbuk, seperti kupu-kupu, lebah, kumbang, ngengat, kelelawar dan burung.Angin juga membantu dalam penyerbukan atau polinasi. Penyerbukan merupakan prasyarat untuk fertilisasi: fusi inti dari biji-bijian serbuk sari dengan inti di ovula( Arif,2012).

2.6.9.Penyilangan Kelapa Sawit

Cara menyilangkan kelapa sawit yang pertama dilakukan yaitu persiapan bunga. Pilih pohon induk yang menghasilkan calon bunga. Bersihkan seludang pada calon bunga betina dari serabut dan kotoran lainnya. Selanjutnya disemprot inscktisida dan fungisida agar tidak terjadi kontaminasi. Pada bagian tangkai tandan dibalut kapas dan disterilkan dengan insektisida dan fungisida sebelum disungkup dengan kerodong persilangan. Bunga betina yang sudah masak siap untuk diserbuki jika warna kepala putik menjadi kemerah-merahan dan telah terbuka, berlendir, serta mengeluarkan bau. Kemudian persiapan tepung sari. Tepung sari berasal dari kelapa sawit varietas Pisifera. Calon bunga jantan dibersihkan seperti persiapan bunga betina. Kerodong yang digunakan untuk menyukup bunga jantan berbeda dengan bunga betina. Tepung sari yang sudah masak (warna tepung sari berubah menjadi kuning) dipanen (dipotong dari pangkal tangkai tandan bunga dalam kondisi disukup dan dikeringangin dalam suhu ruang selama satu hari. Selanjutnya tepungsari di- masukan dalam botol, dilabel dan disimpan dalam freezer. Lalu dilanjutkan dengan hibridisasi atau penyerbukan. Tepungsari dicampur dengan talk (1: 4) dan dimasukan dalam botol penyerbuk. Selanjutnya disemprotkan ke bunga betina melalui hubang yang telah disediakan dan diberi label, ditulis tetua dan tanggal. Kerodong dibuka setelah tiga minggu penyerbukan, bunga dibiarkan berkembang menjadi buah. Buah dipanen apabila buah sudah masak fisiologis, berumur sekitar enam bulan setelah persilangan ( satu - dua buah yang mudah lepas dari tandan) ( Arfianto,2015).

2.6.10.Persilangan Tanaman Timun

Terdapat beberapa tahapan dalam melakukan teknik penyerbukan mentimun, yaitu dilakukan pengamatan pada bunga mentimun, meliputi pembungaan, benang sari dan putik.Pemilihan induk jantan dan induk betina.Pemilihan bunga-bunga yang akan disilangkan (isolasi kuncup terpilih dan emaskulasi) dilakukan sebelum putik dan benang sari masak.Mengumpulkan dan menyimpan serbuk sari.Melakukan penyerbukan silang( Arfianto, 2015).

2.7 Pemeliharaan tanaman pada minggu ke 5 sampai minggu ke 14
 





Pemeliharaan pada minggu ke 5 adalah mencakup penyiraman , penyiangan gulma ,dan pemasangan ajir. Seperti halnya pada minggu ke 3 dan 4 penyiraman harus tetap dilakukan sampai tanaman mulai tumbuh dengan baik , penyiraman dilakukan jika hujan tidak turun. Penyiangan gulma pun harus dilakukan agar tanaman tidak berkompetisi baik nutrisi , cahaya , dan unsur hara. Namun karna tanaman kacang panjang sudah mulai membesar dan tinggi pengajiran harus dilakukan. Setelah tanaman mulai tumbuh dan tinggi mencapai 25 cm, dapat dipasang ajir di sebelah tanaman. Ajir/lanjaran dibuat dari belahan bambu atau menggunakan kayu dengan panjang sekitar 2 meter. Pemasangan ajir dimaksudkan sebagi tempat merambatnya tanaman. Pemasangan ajir dilakukan 10 hari setelah tanam yaitu diantara dua lubang tanam. Setiap lima lanjaran dipasangi silang lanjaran. Kemudian diberi tali untuk merambatkan tanaman. Pemasangan tali yang mengikat tanaman dengan lanjaran dilakukan dua kali, yaitu pada saat tinggi tanaman 70 cm dan 150 cm.

2.8 Pengamatan tanaman saat munculnya bunga
 






Sebelumnya dilakukan penyilangan tanaman dilakukan asisten dosen memberikan arahan untuk mengamati bunga yang baru tumbuh dan dapat membedakan tanaman jantan dan bunga betina . Namun pada bunga kacang panjang bunga jantan dan bunga betina ada dalam satu bunga atau hemaprodid. Bunga yang akan disilangkan adalah bunga yang masih berwarna hijau dan dalam menguncup untuk disungkup pada sore harinya dan disilangkan pada pagi harinya.

2.9 Persiapan alat dan bahan untuk persilangan
 





Alat-alat yang digunakan untuk pesilangan seperti pinset ujung lancip. Pinset ini berfungsi untuk mengkastrasi kelopak bunga pada bunga jantan dan betina dan pinset pula berfungsi untuk mempermudah pada saat menempelkan bunga betina pada bunga jantan agar polen benar dapat di pastikan menempel. Alat yang digunakan selanjutnya adalah kertas minyak , kertas minyak ini berfungsi digunakan untuk menyungkup bunga jantan dan betina pada sore hari sebelum penyilangan , kertas minyak dibentuk segi empat besarnya disesuaikan dengan bunga pada kacang panjang. Alat yang digunakan juga adalah tali , plastik , streples, alat-alat ini berfungsi untuk pelabelan . jika penyilangan sudah dilakukan dan hasil persilangan diberi label. Label ditulis dengan format tanaman yang disilangkan , tanggal penyilangan dan nama penyilang. Lalu label dimasukan kedalam plastik agar ketika hujan tidak basah dan ikat dengan tali pada tangkai bunga.

2.10 Pembungkusan atau penyungkupan dengan kertas minyak
 




Peyungkupan dalam penyilangan tanaman khususnya pada tanaman kacang panjang hal harus dilakukan karna jika bunga jantan atau bunga betina tidak dilakukan penyungkupan akan terbuahi sendiri baik oleh serangga atau angin. Penyungkupan sendiri memiliki fungsi sebagai penghindar agar bunga menyerbuk alami baik oleh angin atau hewan serangga. Penyungkupan pada tanaman kacang panjang dilakukan pada sore hari sekitar jam 15.00 sampai 18.00. Penyungkupan menggunakan kertas minyak yang telah dibentuk sesuai ukuran bunga kacang  panjang .

2.11 Persiapan serbuk sari




Serbuk sari disiapkan sebelum penyilangan berlangsung yaitu pada pagi hari jam 05.30 . Cara menyiapkan serbuk sari pada bunga betina kacang panjang adalah bunga diambil dan dilepas dari tangkai bunganya lalu bunga dilakukan pembuangan kelopak bunga atau kastrasi agar mempermudah dalam penempelan serbuk sari ke bunga jantan nantinya. Pada bunga jantan kacang panjang kastrasi dilakukan bunga tetap menempel pada tanaman kacang panjang atau tidak dilepas , karna bunga kacang panjang memiliki bunga jantan dan bunga betina dalam satu bunga maka pada bunga jantan yang kita pilih bunga betina yang ada didalamnya dibuang karna bunga betinanya sudah disiapkan sebelumnya dari verietas lain.

2.12 Persilangan tanaman kacang panjang
 





Setelah bunga jantan dan betina siap maka persilangan dilakukan dengan cara menempelkan serbuk sari bunga betina pada bunga jantan menggunakan bantuan pinset ujung lancip setelah dipastikan serbuk sari benar – benar menempel , bunga yang sudah disilangkan lalu disungkup untuk menghindarkan terbauhi lagi oleh angin atau serangga.

2.13 Pemeliharaan bunga hasil persilangan
 




Bunga yang telah disilangkan untuk kacang panjang  dibuka antara 3-5 hari , tanda bunga berhasil disilangkan adalah adanya bakal buah yang tumbuh . pemeliharaan hasil persilangan adalah jika terdapat bunga yang tumbuh disamping hasil persilangan dibuang agar jika bunga itu menjadi buah tidak tertukar dengan hasil persilangan.

2.14 Panen benih
Kurang lebih 4-6 minggu buah kacang panjang siap dipanen. Ciri-ciri buah kacang panjang yang siap dipanen adalah sudah berubah dari hijau menjadi kekuningan. Lalu buah kacang panjang dipetik dan dikeringkan.

2.15 Proses benih
Benih yang sudah dipanen lalu dikeringkan dibawah sinar matahari hal tersebut bertujuan untuk mengurangi kadar air pada benih kacang panjang agar benih dapat disimpan. Setelah benar – benar kering benih dikupas kulitnya untuk diambil benih kacang panjang lalu simpan benih tersebut.













III KESIMPULAN




Kesimpulan pada prakatikum ini adalah sebagai berikut
1. Penyilangan tanaman kacang panjang dilakukan dengan cara menyiapkan bunga jantan dan betina lalu dilakukan penyungkupan sehari sebelum penyilangan dan disilangkan pada esok pagi hari dengan meskastarsi bunga lalu tempelkan serbuk sari pada bunga jantan dan sungkup kembali.

2. Fungsi penyilangan tanaman kacang panjang adalah memperoleh tanaman kacang panjang dengan varietas yang baru dan memunculkan sifat unggul pada kacang panjang seperti tahan penyakit dsb.
















DAFTAR PUSTAKA




Anto, A. Tanpa tahun. Teknologi Budidaya Kacang Panjang. Penyuluh Pertanian
         BPTP Kalimantan Tengah Jalan . jurnal :Palangka Raya.

Arfianto.2015. Persilangan Dan Pertumbuhanya.2015.Erlangga.Jakarta.

Arif A.B.Sujiprihati.2012.Persilangan Tanaman.Erlangga . Jakarta.

BPS.  2012.  Produksi Sayuran di Indonesia, 1997-2012. http://www.bps.go.id
          Diakses 3 Juli 2013 


Karama, A. S., A. R. Marzuki, dan I. Manwan. 1990. Penggunaan Pupuk Organik
        pada Tanaman Pangan
. Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi Penggunaan
        Pupuk V, Cisarua, 11-13 Nopember 1990. Bogor.

Rukmana, R. 1995. Bertanam Kacang Panjang. Kanisius. Yogyakarta.

Sa’diyah, N., M. Widiastuti dan Ardian.  2013.   Keragaan, keragaman, dan
        heritabilitas karakter agronomi kacang panjang (Vigna Unguiculata) generasi
        F1 hasil persilangan tiga genotipe.  Jurnal Agrotek Tropika 1 (1): 32-37.

Sarwono, B. 1998. Trubus 345 (XXIX):82.  Seri Produksi Hortikultura II. Sinar
         Baru. Bandung.

Soedomo, Rd. P. 1998. Teknologi Produksi Kacang Panjang. BALITSA.
        Bandung.

Sunarjono, H. 1984. Kunci Bercocok Tanam Sayur-sayuran Penting di Indonesia,
        Penebar Swadaya. Jakarta.

Sunarjono, H. 2005. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sutarya, R., G. Grubben, dan H. Sutarno. 1995. Pedoman Bertanam Sayuran
       Dataran Rendah
. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Comments

Popular posts from this blog

Laporan pemveg PERBANYAKAN TANAMAN MENGGUNAKAN ORGAN KHUSUS

Laporan PERBANYAKAN BIBIT PISANG MENGGUNAKAN TEKNIK KULTUR JARINGAN

laporan kacang panjang