PENGENALAN JENIS – JENIS INSEKTISIDA , FUNGSIDA , NEMATISIDA DAN PERHITUNGAN ARAS LUKA EKONOMI


PENGENALAN JENIS – JENIS INSEKTISIDA , FUNGSIDA , NEMATISIDA DAN PERHITUNGAN ARAS LUKA EKONOMI
(Laporan Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman)




 Oleh

Susanto
1814161020
Kelompok 3






Description: LOGO-Unila3.jpg
 




















JURUSAN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
I.  PENDAHULUAN




1.1 Latar Belakang

Pestisida merupakanbahan kimia yang digunakan untuk membunuh hama, baik insekta, jamur maupun gulma. Pestisida telah secara luas digunakan untuk tujuan memberantas hama dan penyakit tanaman dalambidang pertanian. Pestisida juga digunakan dirumah tangga untuk memberantas nyamuk, kecoa dan berbagai serangga penganggulainnya .Dilain pihak pestisida ini secara nyata banyak menimbulkan keracunan pada orang (Kementan, 2007).

Pestisida merupakan racun yang mempunyai nilai ekonomis terutama bagi petani. Pestisida memiliki kemampuan membasmi organisme selektif (target organisme), tetapi pada praktiknya pemakian pestisida dapat menimbulkan bahaya pada organisme non target. Dampak negatif terhadap organisme non target meliputi dampak terhadap lingkungan berupa pencemaran dan menimbulkan keracunan bahkan dapat menimbulkan kematian bagi manusia, oleh karena itu kita sebagai manusia harus mengenali dan mengetahui tentang jenis dan informasi tentang pestisida agar tidak merugika diri sendiri (Tarumingkeng, 2008).

Penggunaan pestisida di lingkungan pertanian menjadi masalah yang sangat dilematis, terutama pada tanaman sayuran yang sampai sat ini masih menggunakan insektisida kimia sintetis secara intensif. Di satu pihak dengan digunakannya pestisida maka kehilangan hasil yang diakibatkan organisme penggangu tanaman (OPT) dapat ditekan, tetapi akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan seperti berkembangnya ras hama yang resisten terhadap insektisida, resurjensi hama, munculnya hama sekunder, terbunuhnya

musuh alami hama dan hewan bukan sasaran lainnya, serta terjadinya pencemaran lingkungan, sedangkan di lain pihak tanpa pengunaan pestisida akan sulit menekan kehilangan hasil yang diakibatkan OPT. Karena hal tersebut, kita harus menggunakan pestisida dengan sebaik-baiknya dan mengikuti cara pemakaian, dosis, konsentrasi, dan penggunaannya (Kardinan, 2001).

Hama merupakan tiap hewan yang mengganggu atau merusak tanaman dan menyebabkan kerugian secara ekonomis. Kebanyakan hama yang menyebabkan kerusakan pada tanaman adalah dari kelompok serangga. Keberadaan hama tersebut sangat dirisaukan, karena kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan hama bisa menyebabkan kualitas dan kuantitas panen pada suatu pertanaman mengalami penurunan. Hal tersebut tentu juga akan mengakibatkan kerugian secara ekonomi. Hama yang merugikan secara ekonomi, biasanya merupakan hama yang menyerang pada bagian tanaman yang kita konsumsi, atau biasa kita sebut dengan hama langsung (Endah, 2005).
          
Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi dalam berbagai cara oleh lingkungan. Kondisi lingkungan yang sesuai selama pertumbuhan akan merangsang tanaman untuk berbunga dan menghasilkan benih. Kebanyakan spseies tidak akan memasuki masa reproduktif jika pertumbuhan vegetatifnya belum selesai dan belum mencapai tahapan yang matang untuk berbunga, sehubungan dengan ini terdapat dua rangsangan. Yang menyebabkan perubahan itu terjadi, yaitu suhu dan panjang hari (Mugnisjah, 2005).

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari kegiatan praktikum ini adalah sebagai berikut.
1.  Mengenal kemasan , formulasi , warna , bentuk pestisida untuk pengendalian hama tumbuhan yang umum dijumpai
2.  Untuk mempelajari cara perhitungan nilai aras luka ekonomi suatu hama , serta membuat simulasi faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ALE tersebut.


II.  TINJAUAN PUSTAKA




Pestisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membunuh hama, baik insekta, jamur maupun gulma. Pestisida telah secara luas digunakan untuk tujuan memberantas hama dan penyakit tanaman dalam bidang pertanian. Pestisida juga digunakan dirumah tangga untuk memberantas nyamuk, kecoa dan berbagai serangga penganggu lainnya. Dilain pihak pestisida ini secara nyata banyak menimbulkan keracunan pada orang (Kementan, 2007).

Menurut Butar butar (2009), pestisida dalam bentuk teknis (technical grade) sebelum digunakan perlu diformulasikan dahulu. Formulasi pestisida merupakan pengolahan (processing) yang ditujukan untuk meningkatkan sifat-sifat yang berhubungan dengan keamanan, penyimpanan, penanganan (handling), penggunaan, dan keefektifan pestisida. Pestisida yang dijual telah diformulasikan sehingga untuk penggunaannya pemakai tinggal mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan dalam manual. Yang dimaksud dengan formulasi (formulated product), ialah komposisi dan bentuk pestisida yang dipasarkan. Pestisida yang terdapat dipasaran umumnya tidaklah merupakan bahan aktif 100%, karena selain zat pengisi atau bahan tambahan yang tidak aktif 100%, karena selain zat pengisi atau bahan tambahn yang tidak aktif (inert ingridient) juga da yang berisi campuran dari 2 atau lebih pestisida.

Pestisida adalah semua zat atau campuran zat yg khusus digunakan untuk mengendalikan,mencegah,atau menangkis gangguan serangga,binatang mengerat,nematoda,gulma,virus,bakteri,jasad  renik yg dianggap hama. pestisida adalah zat kimia atau bahan lain dan jasad renik serta virus yang digunakan untuk , Memberantas atau mencegah hama-hama  tanaman, bagian-bagian tanaman atau

hasil-hasil pertanian , Memberantas  rerumputan, Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman yang tidak  diinginkan, Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian  tanaman, tidak termasuk pupuk, Memberantas atau mencegah hama-hama luar  pada hewan-hewan piaraan dan ternak, Memberantas dan mencegah hama-hama air,  Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan alat-alat pengangkutan,dan Memberantas atau  mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah atau air (Djojosumarto, 2008).

Kebanyakan hama yang menyebabkan kerusakan pada tanaman adalah dari kelompok serangga. Keberadaan hama tersebut sangat dirisaukan, karena kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan hama bisa menyebabkan kualitas dan kuantitas panen pada suatu pertanaman mengalami penurunan. Hal tersebut tentu juga akan mengakibatkan kerugian secara ekonomi. Hama yang merugikan secara ekonomi, biasanya merupakan hama yang menyerang pada bagian tanaman yang kita konsumsi, atau biasa kita sebut dengan hama langsung (Endah, 2005).
          
Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi dalam berbagai cara oleh lingkungan. Kondisi lingkungan yang sesuai selama pertumbuhan akan merangsang tanaman untuk berbunga dan menghasilkan benih. Kebanyakan spseies tidak akan memasuki masa reproduktif jika pertumbuhan vegetatifnya belum selesai dan belum mencapai tahapan yang matang untuk berbunga, sehubungan dengan ini terdapat dua rangsangan. Yang menyebabkan perubahan itu terjadi, yaitu suhu dan panjang hari (Setiawan , 2005).












III.  METODOLOGI PRAKTIKUM




3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada selasa 15 Oktober 2019 dan bertempat di Laboratorium Hama Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.


3.2 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah contoh pestisida
( insektisida dan fungsida ) , baik dalam kemasan atau gambar dan tabel data aras luka ekonomi.


3.3 Prosedur Kerja
3.3.1 prosedur kerja jenis-jenis insektisida dan fungisida
Prosedur kerja yang dilakukan yaitu :
1.  Diamati masing-masing contoh atau gambar pestisida yang disediakan
2.  Digambar kemasan pestisida tersebut
3.  Dicatat keterangan tertera dilabelnya , nama dagang , bahan aktif , konsntrasi bahan aktif , warna , formulasi, cara penggunaan , sasaran , jenis pestisida.

3.3.2 prosedur kerja aras luka ekonomi
Prosedur kerja yang dilakukan yaitu :
1. praktikan menuju ke kelompok masing-masing

2. dilakukan perhitungan ALE disetiap kelompok dalam pembelajaran cooperative
    learning
berdasarkan rumus persamaan. Dilakukan perhitungan pada dua jenis
    hama penyerang tanaman padi yaitu wereng batang coklat dan hama walang
    sangit . Data simulatif tentang populasi hama dan hasil tanaman berasal dari
    pengamatan 15 rumpun sampel dari suatu hamparan pertanaman padi pada
    table , dan digunakan untuk menghitung besarnya pengurangan hasil akibat
    serangan tiap individu yang di lambangkan dengan b yang merupakan slope
    persamaan regresi , dan besarnya biaya pengendalian dan harga produksi juga
    ditentukan.
3. Ditentukan nilai b tersebut, dan lanjutkanlah perhitungan untuk mendapatkan
    a , dituliskan persamaan regresinya.
4. Digambarlah kurva  linear  bagi persamaan regresi tersebut.


IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN




4.1 Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum ini adalah sebagai berikut.
Tabel 1 . jenis-jenis pestisida
No.
Foto
Keterangan
1
Description: IMG20191015151858
Nama dagang        : Confidor
Konsentrasi B.A   : 5%
Warna                   : Krem
Formulasi              : 5 WP
Cara penggunaan  : Diseprot
Sasaran                  : Hama pada tanaman padi, tembakau.
Jenis pestisida      : Racun Sistemik
Dosis                     : 2ml/liter air
2
Description: IMG20191015153946
Nama dagang        : Cymbush
Konsentrasi B.A   : 50%
Warna                   : Biru
Formulasi              : 50 EC
Cara penggunaan  : -
Sasaran                  : Hama pada tanaman kapas, kedelai dan kelapa sawit.
Jenis pestisida     : Racun Kontak
Dosis                   : 50 g//l

3
Description: Description: C:\Users\ASUS\Pictures\pestisida\IMG20191015153345.jpg
Nama dagang        : Curater
Konsentrasi B.A   : 3%
Warna                   : Kuning
Formulasi              : 3 GR
Cara penggunaan  : Penaburan pada tanah
Sasaran                  : Hama wereng punggung putih pada padi, Sogatella furcifera
Jenis pestisida     : RacunSistemik
Dosis                   : 20kg/ha
4
Description: Description: C:\Users\ASUS\Pictures\pestisida\IMG20191015151535.jpg
Nama dagang        : Antracol
Konsentrasi B.A   : 70%
Warna                   : Putih
Formulasi              : 70 WP
Cara penggunaan  : Diseprotkan, pada tanaman berlapis diberi perekat.
Sasaran                  : Busuk daun pada kentang
Jenis pestisida       : Racun Kontak
Dosis                     : 2 g/l


Tabel 2 , perhitungan aras luka ekonomi
Sampel ke-
populasi hama
produksi (kg/ha )
xy
x2
1
0
7544,2
0
0
2
14,6
7869,2
114890,32
213,16
3
27,3
5874,9
160384,77
745,29
4
0
6125,4
0
0
5
54,8
4598,6
252003,28
3003,04
6
92,7
43356,8
4019175,36
8593,29
7
116,9
3947,5
461462,75
13665,61
8
121,3
6248,3
757918,79
14713,69
9
137,4
5653,4
776777,16
18878,76
10
0
6158,3
0
0
11

160,5
2162,4
347065,2
25760,25
12
142,6
3462,8
493795,28
20334,76
13
167,1
2367,4
395592,54
27922,41
14
182,7
1432,5
261717,75
33379,29
15
189,6
1178,5
223443,6
35948,16
N=15
x= 1.407,50
y=107.980,20
xy=151.982.132
x2=1.981.056,25

93,83333333
7198,68




4.2 Pembahasan

Pestisida adalah bahan atau zat kimia yang digunakan untuk membunuh hama, baik yang berupa tumbuhan, serangga, maupun hewan lain di lingkungan kita. Berdasarkan jenis hama yang akan diberantas, pestisida digolongkan menjadi insektisida, herbisida, nematisida, fungisida, dan rodentisida. Insektisida Insektisida merupakan pestisida untuk memberantas serangga, seperti nyamuk, kecoak, kutu busuk, rayap, semut, belalang, wereng, ulat, dan sebagainya. Contoh insektisida antara lain diazinon, tiodan, basmion, basudin, propoksur, diklorovinil dimetil fosfat, timbel arsenat, dan magnesium fluorosilikat ( Afriyanto ,2009).

Herbisida merupakan pestisida untuk mencegah dan mematikan gulma atau tumbuhan pengganggu, seperti eceng gondok, rumput teki, dan alang-alang. Alang-alang dapat dikatakan sebagai hama tanaman karena alang-alang menyerap semua zat makanan yang ada dalam tanah. Contoh herbisida antara lain gramoxone, totacol, pentakloro fenol, dan amonium sulfonat. Nematisida adalah pestisida untuk memberantas hama cacing. Hama ini sering merusak akar atau umbi tanaman. Contoh nematisida adalah oksamil dan natrium metam. Fungisida adalah pestisida untuk memberantas jamur (fungi). Contoh fungisida adalah timbel (I) oksida, carbendazim, tembaga oksiklorida, dan natrium dikromat.


Dosis adalah jumlah pestisida yang dicampurkan atau diencerkan dengan air digunakan untuk menyemprot hama atau penyakit tanaman dengan luas tertentu. Pengertian inilah sebenarnya yang dimaksud dengan tulisan dosis pada label kemasan pestisida. Konsentrasi adalah banyaknya pestisida dihitung dalam cc atau gram bahan pestisida per liter air yang dicampurkan; sedangkan konsentrasi bahan aktif adalah persentase bahan aktif yang terdapat dalam larutan jadi (larutan yang sudah dicampur air). Formulasi merupakan hal yang sangat menentukan bagaimana pestisida dengan bentuk dan komposisi tertentu harus digunakan, berapa dosis atau takaran yang harus digunakan, berapa frekuensi dan interval penggunaan, serta terhadap jasad sasaran apa pestisida dengan formulasi tersebut dapat digunakan secara efektif. Selain itu, formulasi pestisida juga menentukan aspek keamanan penggunaan pestisida dilapangan. Pestisida diproduksi dengan berbagai macam bentuk formulasi, yang secara garis besar digolongkan menjadi 2 jenis yaitu formulasi padat dan formulasi cair ( Afriyanto ,2009).

Pestisida Racun Sistemik memiliki cara kerjanya tidak langsung membunuh OPT. Racun pestisida setelah disemprotkan akan menempel pada tanaman. Kemudian racun ini akan terserap ke dalam jaringan tanaman melalui daun atau akar.
Yang termasuk pestisida racun sistemik umumnya adalah insektisida, fungisida dan herbisida. Pestisida Racun Kontak merupakan Pestisida yang memiliki system kerja dengan baik jika terkena atau kontak langsung dengan OPT sasaran. Racun pada pestisida tersebut akan masuk ke jaringan tubuh organisme target. Selanjutnya akan terjadi gangguan fungsi fisiologis organisme target yang berakibat pada kematian ( Ngatijan, 2006).

Konsep Aras Ekonomi muncul dan berkembang karena pada waktu itu masyarakat (petani) cenderung untuk menggunakan insektisida secara berlebihan tanpa menggunakan dasar yang rasional.  Insektisida digunakan secara terjadwal menurut umur tanaman secara ekonomi dengan alasan preventif tetapi tidak efisien dan mengandung risiko besar bagi kualitas lingkungan, oleh karena itu perlu ditetapkan landasan ekonomi dan ekologi yang dapat digunakan untuk  memutuskan kapan dan di mana pestisida harus digunakan (Untung, 2003).

Konsep Aras Ekonomi didasarkan pada pengamatan OPT dengan melihat jenis OPT, stadia OPT,  tingkat kepadatannya, tingkat serangannya dan fase pertumbuhan tanaman.  Berdasarkan pengamatan ini dapat dilihat besarnya tingkat kerusakan yang akan terjadi sehingga dapat diputuskan tindakan pengendalian  yang akan dilakukan. Penggunaan pestisida kimia organik sintetik hanya dapat dibenarkan apabila populasi OPT sudah di atas Aras Ambang Ekonomi.  Aras Luka Ekonomi adalah padat populasi tertinggi yang dapat ditoleransi oleh tanaman. Atau jumlah populasi atau kepadatan populasi suatu organisme atau jumlah hama per satuan luas yang menunjukkan pengendalian dengan pestisida lebih ekonomis atau dengan kata lain biaya yang dikeluarkan lebih menguntungkan dibanding kerugian yang akan ditanggung akibat serangan hama. Ambang ekonomi adalah rata-rata padat populasi hama yang memerlukan tindakan pengendalian untuk mencegah peningkatan populasi berikutnya yang dapat mencapai ALE (Untung, 2003).

Dalam praktikum ini setelah dilakukan perhitungan terhadap 15 populasi hama dengan hasil produksinya diperoleh hasil rata-rata populasi hama sebesar 1.407,5 dengan rata-rata 93,83 populasi hama. Sedangkan produksi sebesar 107.980,20 dengan rata-rata 7198,68. dan memperoleh hasil XY = 151.982.132dan X2 = 1.981.056,25. Grafik pada perhitungan kali ini sebagai berikut :
 



V.  KESIMPULAN




Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1.  Pestisida yang diamati dalam praktikum ini terdapat 3 jenis yaitu fungsida
     , insektisida dan nematisida. Ketiga pestisida memiliki warna yang berbeda
     seperti putih , biru dan coklat, dengan bentuk pestisida bubuk, dan formulasi
     padatan.
2.  Aras luka ekonomi suatu hama dapat dihitung menggunakan rumus
  n ∑XY – (∑X) (∑Y)
    n. ∑X2 – (∑X)2. Dipengaruhi oleh beberapa factor seperti hama , cuaca , suhu,
    dan lingkungan.
   
































LAMPIRAN



Perhitungan

b = n. Ʃxy – (Ʃx) (Ʃy)
 

     n. Ʃx2 – (Ʃx)2

   = 15 . 151.982.132 - 1.407,50  . 107.980,20
  
       15  . 93,83333333 - 1.407,50 . 1.407,50
 
    = -2,00701E+13
a = (y )  - [b.(x)]
  
   = 7198,68 - -2,00701E+13
 
   = 1,88324E+15

Y = a + bx
  
   = 1,88324E+15 + -2,00701E+13

   = 1,86317E+15

ALE = C     1
                    
            V    IbI







Comments

Popular posts from this blog

Laporan pemveg PERBANYAKAN TANAMAN MENGGUNAKAN ORGAN KHUSUS

Laporan PERBANYAKAN BIBIT PISANG MENGGUNAKAN TEKNIK KULTUR JARINGAN

laporan kacang panjang