10 macam herbisida dan bahan aktifnya


PENGENALAN HERBISIDA
( Laporan Praktikum Ilmu Dan Teknik Pengendalian Gulma )




Oleh

Susanto
1814161020
Kelompok 2














Description: images












JURUSAN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020

II ISI




No
Gambar
Keterangan
1 .
Nama dagang : Roundup
Bahan aktif     : Isopropillamina 486 g/l
Jenis formulasi            : SC
Translokasi                 : Sistemik
Selektivitas                 : Tidak selektif
Waktu  Aplikasi         : Saat gulma mulai aktif tumbuh
Tanaman Sasaran       : Teh Sawit
Gulma Sasaran: Alang – Alang dan Rumput keras.
Volume Semprot        : 2-10 Liter/ha
Mekanisme kerja       : Merusak klorofil
(Sumintapura, 2016).
2 .

Nama dagang : Agil
Bahan aktif     : Propaquizapof 100 g/l
Jenis formulasi            : EC
Translokasi                 : Kontak
Selektivitas                 : selektif
Waktu  Aplikasi         : Saat gulma  mulai tumbuh subur
Tanaman Sasaran       : Wortel
Gulma Sasaran: gulma daun sempit
Volume Semprot        : 450- 500 ml/ha
Mekanisme kerja       : Merusak klorofil

3.

Nama dagang : Bablass
Bahan aktif     : Isopropil amina glifosa 490 g/l
Jenis formulasi: SL
Translokasi      : Sistemik
Selektivitas      : Tidak selektif
Waktu  Aplikasi  : Saat gulma sampai 70% menutupi lahan
Tanaman Sasaran: Sayuran
Gulma Sasaran: Gulma rumput dan daun sempit
Volume Semprot : 1,5 – 2 ltr/ha
Mekanisme kerja: Merusak klorofil
(Sumintapura, 2016).
4.

Nama dagang : Rambo
Bahan aktif     : Glifosat 356 g/l
Jenis formulasi: SL
Translokasi      : Sistemik
Selektivitas      : Tidak selektif
Waktu  Aplikasi  : Sebelum tanam
Tanaman Sasaran: jagung
Gulma Sasaran: gulma daun sempit
Volume Semprot : 2-4 l/ha
Mekanisme kerja: Merusak klorofil
(Sumintapura, 2016).
5.
Nama dagang : Gallant
Bahan aktif     : Haloksifop-R-metil ester 108 g/l
Jenis formulasi: EC
Translokasi      : Sistemik
Selektivitas      : Tidak selektif
Waktu  Aplikasi  : Gulma tumbuh subur dan hujan tidak turun
Tanaman Sasaran: Kelapa sawit
Gulma Sasaran: Gulma daun sempit 1- 1,5/ha
Volume Semprot : 400/ha
Mekanisme kerja: Merusak klorofil
(Riadi, 2011).
6.

Nama dagang : Raiquat
Bahan aktif     : Paraquat diklorida 276 g/l
Jenis formulasi: SL
Translokasi      : Kontak
Selektivitas      : selektif
Waktu  Aplikasi  : saat gulma sudah mulai tumbuh subur
Tanaman Sasaran: Kelapa sawit
Gulma Sasaran: Gulma daun lebar dan sempit
Volume Semprot : 1,5 – 3 l/ha
Mekanisme kerja: Merusak klorofil
7.

Nama dagang : Lindomin
Bahan aktif     : 2.4-D dimetil amina 865 g/l
Jenis formulasi: SL
Translokasi      : Sistemik
Selektivitas      : Tidak selektif
Waktu  Aplikasi  : pada saat rumput mulai aktif tumbuh dan tanaman belum menghasilkan.
Tanaman Sasaran: padi  sawah
Gulma Sasaran: Gulma daun sempit dan teki
Volume Semprot : 1-1,5  l/ha
Mekanisme kerja: Merusak klorofil
(Riadi, 2011).
8.

Nama dagang : Promotop
Bahan aktif     : IPA glifosat 531 g/l
Jenis formulasi: SL
Translokasi      : Sistemik
Selektivitas      : Tidak selektif
Waktu  Aplikasi  : Saat gulma sedang tumbuh dan hujan tak turun 6 jam.
Tanaman Sasaran: Kelapa sawit
Gulma Sasaran: Gulma daun lebar dan sempit.
Volume Semprot : 1-2 l/ha
Mekanisme kerja: Merusak klorofil
9.
Nama dagang : Boral
Bahan aktif     : Sulfentrazon 480 g/l
Jenis formulasi: SC
Translokasi      : Sistemik
Selektivitas      : Tidak selektif
Waktu  Aplikasi  : Setelah tanam
Tanaman Sasaran: padi
Gulma Sasaran: Gulma daun lebar
Volume Semprot : 100-200 ml/ha
Mekanisme kerja: Merusak klorofil
(Basuki, 2010).
10.

Nama dagang : Prima-furon
Bahan aktif     : Metil metsulfuron 20%
Jenis formulasi: WG
Translokasi      : Sistemik
Selektivitas      : Tidak selektif
Waktu  Aplikasi  : Saat gulma tumbuh aktif
Tanaman Sasaran: Kelapa sawit
Gulma Sasaran: Gulma daun lebar
Volume Semprot : 1-2 g/l
Mekanisme kerja: Merusak klorofil
(Basuki, 2010).












































Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Laporan pemveg PERBANYAKAN TANAMAN MENGGUNAKAN ORGAN KHUSUS

Image
PERBANYAKAN TANAMAN MENGGUNAKAN ORGAN KHUSUS ( Laporan Praktikum Pembiakan Vegetatif ) Oleh Susanto 1814161020 Kelompok 10   JURUSAN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPING 2020 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangbiakan tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu secara generatif dan secara vegetatif. Perbanyakan vegetatif adalah perbanyakan tak kawin dengan menggunakan organ tubuh tanaman. Perbanyakan secara vegetatif ini sangatlah menguntungkan karena kita dapat memperoleh sifat yang spesifik dengan induknya. Perkembangbiakan atau perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan cara perkembangbiakan tanaman dengan memanfaatkan bagian tanaman, seperti batang, cabang, pucuk daun, umbi, dan akar. Tujuannya untuk menghasilkan tanaman baru dengan spesifikasi tanaman yang persis sama dengan induknya. Perbanyakan secara vegetatif yang disengaja oleh m...
Read more

Laporan PERBANYAKAN BIBIT PISANG MENGGUNAKAN TEKNIK KULTUR JARINGAN

Image
PERBANYAKAN BIBIT PISANG MENGGUNAKAN TEKNIK KULTUR JARINGAN ( Laporan Praktikum Pembiakan Vegetatif ) Oleh Susanto 1814161020 Kelompok 10   JURUSAN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2020 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kultur jaringan adalah salah satu metode yang digunakan dalam pengembangan Bioteknologi Tumbuhan. Metode ini merupakan prosedur pemeliharaan dan pertumbuhan jaringan tanaman (sel, kalus, protoplas) serta organ (batang, akar, embrio) pada kultur aseptis (in vitro) (Hartmann dkk., 1997). Prinsip dasar kultur jaringan adalah teori totipotensi menurut Schwann dan Schleiden (1838) yang menyatakan bahwa setiap sel mempunyai kemampuan untuk tumbuh menjadi individu baru jika berada pada lingkungan yang sesuai. Kondisi lingkungan untuk kultur jaringan harus terkontrol baik dari segi suhu, kelembaban dan cahaya. Selain kondi...
Read more

laporan kacang panjang

PERSILANGAN PADA TANAMAN KACANG PANJANG (Laporan Praktikum Pemuliaan Tanaman) Oleh Susanto   1814161020 Kelompok 1 JURUSAN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2020 I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kacang panjang ( Vigna sesquipedalis (L.) Fruhw.) merupakan tanaman sayuran yang banyak digemari masyarakat, karena rasanya yang lezat dan gurih (Soedomo 1998). Kacang panjang dapat dikonsumsi sebagai lalab, baik dalam keadaan segar, dimasak atau dibuat sayur (Sutarya et al., 1995), atau dibuat sambal goreng, dan biji-bijinya dibuat wajik atau rempeyek (Rukmana, 1995). Daun kacang panjang muda yang telah dikukus dapat berfungsi sebagai obat anemia (Sarwono, 1998), serta bermanfaat bagi wanita yang menyusui, karena dapat memperbanyak ASI (Sunarjono 2005). Selain   sebagai sayuran, kacang panjang dapat menyu...
Read more