Laporan perbedaan desa dan kota
MAKALAH PERBEDAAN DESA DAN KOTA
(Laporan
Praktikum Sosiologi Perdesaan)
Oleh
Kelompok 4
Intan
Safitri 1814161001
Susanto
1814161020
Cahya
Adi P 1854161005
M.Alipha
H 1854161008

JURUSAN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap masyarakat
memiliki karakter dan budayanya masing-masing. Kebudayaan dalam suatu
masyarakat terbentuk dari interaksi antar anggota masyarakat itu sendiri dan
terus berkembang menjadi kebiasaan yang dilakukan turun temurun. Menurut
Koentjaraningrat, kepribadian seseorang dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat
tempat ia tinggal. Kepribadian suatu individu dipengaruhi oleh nilai-nilai dan
norma-normadalam sistem budaya dan juga sistem sosial yang telah diserap ke
dalam dirinya melalui proses sosialisasi dan proses pembudayaan selama hidup
sejak masa kecilnya. Tentu kita bisa menilai berbagai perbedaan cara hidup
antarmasyarakat yang kemudian berpengaruh pada kepribadian dan cara pandang anggota
masyarakat itu, salah satunya ialah perbedaan masyarakat kota dan desa (Soelaeman,2008)
Kota
dan desa merupakan wilayah yang memiliki banyak perbedaan. Meskipun berbeda,
antara desa dan kota ternyata dapat terbentuk suatu hubungan yang saling
terkait dan tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan
dibahas perbedaan kota dan desa, serta hubungan kota dan desa ditinjau dari
beberapa segi. Masyarakat desa dan kota dari
dahulu memiliki sesuatu daya tarik untuk diteliti lebih dalam. Banyak
aspek-aspek yang menarik perhatian dan hubungan antara desa dan kota tanpa
disadari sangat kuat dan penting untuk dipahami secara lebih mendalam. Dari
permasalahan-permasalahan dalam masing-masing masyarakat kelompok urban
dan rural mendapatkan perhatian dan memiliki sesuatu yang menarik Bukan hanya mengenai permasalahan yang ada
dalam kedua kelompok tersebut tetapi masih banyak masyarakat yang tidak
mengetahui apa itu kelompok urban dan kelompok
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Desa dan Kota
Menurut
Sutardjo Kartohadi Kusuma mengemukakan bahwa Desa adalah suatu kesatuan hukum
dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri. Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004
disebutkan pengertian desa sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang
diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (Ismawati,2012).
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community.
Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta
ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. pembagian kerja
di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh
warga kota dari pada warga desa, interaksi yang terjadi lebih banyak
berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi pembagian waktu yang
lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota
biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar (Arif,2004)
2.2 Ciri-ciri Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Ciri-ciri
masyarakat pedesaan antara lain :
1.
Kehidupan di desa masyarakatnya masih memegang teguh keagamaan atau adat
dari leluhur mereka.
2.
Warga pedesaan lebih condong saling tolong-menolong tidak hidup
individualisme.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang mendiami
suatu wilayah dan mempunyai hubungan yang erat serta perasaan yang sama
terhadap adat kebiasaan yang ada dan menunjukkan adanya kekeluargaan, seperti
gotong royong dan tolong-menolong. Masyarakat pedesaan mencari mata pencaharian
dengan cara bertani di sawah atau di ladang, di desa belum mengenal teknologi
canggih yang telah ada dizaman modern. Sedangkan masyarakat perkotaan merupakan
suatu himpunan penduduk yang bertempat tinggal di dalam pusat kegiatan ekonomi,
pemerintahan kesenian, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Masyarakat kota mencari
mata pencahariannya rata-rata menggunakan tekhnologi yang canggih, seperti
menggunakan tenaga mesin, komputer dan lain-lain.
Comments
Post a Comment