Laporan pemveg PERBANYAKAN TANAMAN MENGGUNAKAN ORGAN KHUSUS
PERBANYAKAN
TANAMAN MENGGUNAKAN ORGAN KHUSUS
( Laporan Praktikum Pembiakan Vegetatif )
Oleh
Susanto
1814161020
Kelompok 10
![]() |
JURUSAN AGRONOMI
DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPING
2020
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangbiakan
tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu secara generatif dan secara vegetatif.
Perbanyakan vegetatif adalah perbanyakan tak kawin dengan menggunakan organ
tubuh tanaman. Perbanyakan secara vegetatif ini sangatlah menguntungkan karena
kita dapat memperoleh sifat yang spesifik dengan induknya. Perkembangbiakan
atau perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan cara perkembangbiakan
tanaman dengan memanfaatkan bagian tanaman, seperti batang, cabang, pucuk daun,
umbi, dan akar. Tujuannya untuk menghasilkan tanaman baru dengan spesifikasi
tanaman yang persis sama dengan induknya. Perbanyakan secara vegetatif yang
disengaja oleh manusia dapat dilakukan dengan beberapa cara. Di antaranya,
dengan organ khusus tanaman (Ashari, 2005).
Selain
itu, juga perlu didukung pengetahuan tentang arti penting dari perbanyakan
tanaman secara vegetatif agar dapat dipahami perlunya dilakukan perbanyakan
tanaman secara vegetative ditinjau dari aspek anatomi, fisiologi, dan genetik.
Pemahaman tentang konsep perbanyakan tanaman secara vegetatif juga perlu
didukung dengan pengetahuan tentang teknik-teknik yang dapat digunakan dalam
perbanyakan tanaman secara vegetatif. Perbanyakan tanaman secara vegetatif juga
perlu pemahaman tentang pengatahuan aspekaspek pentingnya meliputi aspek
anatomi, fisiologi, dan genetik. Aspek fisiologi perbanyakan tanaman secara
vegetatif yang perlu diketahui adalah peranan secara fisiologis berbagai hormon
tanaman dalam mempengaruhi proses pertumbuhan hasil perbanyakan tanaman.
Aspek
genetik perbanyakan tanaman secara vegetatif berkaitan dengan keseragaman dan
keragaman secara genetik tanaman yang diperbanyak secara vegetatif. Ketiga
aspek tersebut apabila dipahami dengan benar diharapkan akan menunjang
keberhasilan dalam pelaksanaan perbanyakan tanaman secara vegetatif (Rukmana,
2009).
1.2 Tujuan
Tujuan
pada praktikum kali ini sebagai berikut:
1.
Mengetahui cara perbanyakan dengan organ khusus pada tanaman
2.
Mengetahui cara perbanyakan vegetatif pada tanaman pisang dengan benar.
II.
PEMBAHASAN
2.1 Prosedur dan
pembahasan perbanyakan vegetative menggunakan organ khusus.
a. Pembentukan Tunas
Tunas
biasanya tumbuh disamping induknya, induk dengan tunas yang masing-masing
dianggap induvidu baru dan akan membentuk rumpun dan tunas tersebut berasal
dari tunas ketiak bagian tumbuhan didalam tanah. Contoh tumbuhan bertunas pakis
haji (cycas rumphii), bamboo (bambusa sp), pisang (musa paradisiaca), nanas,
palem, dan tebu (saccharum officinarum) (Rochiman 2002).
![]() |
![]() |
b. Rizoma (akar tinggal/akar rimpang)
Akar
tinggal adalah bagian batang yang tumbuh mendatar didalam tanah dan menyerupai
akar. Batang-batang beruas-ruas dan disetiap ruas dapat tumbuh tunas.
Akar
tinggal mempunyai ciri-ciri:
1. bentuk seperti akar, tetapi berbuku-buku
seperti batang.
2. pada ujung terdapat kuncup.
3. pada setiap buku/ruas terdapat daun yang
berubah menjadi sisik.
4. di setiap ketiak sisik terdapat mata
tunas.
Contoh
tumbuhan rizoma lengkuas (alpina officinarum), jahe (zingiber officinale),
kunyit ( curcuma domestica), kencur (kaempferia galangal), temulawak, dan lidah
mertua (sansivera sp).


c. Umbi Lapis
Umbi
lapis adalah umbi yang berlapis-lapis dan ditengahnya tumbuh tunas.
Pada
permukaan atas dari setiap buku, tumbuh daun yang tebal dengan satu atau dua
kuncup ketiak yang letaknya berdekatan sehingga seperti berlapis-lapis.
Contoh
tumbuhan yang umbi lapis yaitu bawang merah (allium cepa), bawang putih (allium
sativum), bawang daun (allium fistulosum), bunga bakung (crinum asiaticum), dan
bunga tulip ( Rifa’i 2003).
![]() |
d. Umbi Batang
Umbi
batang adalah batang yang tumbuh ke dalam tanah, ujung batang tersebut
menggembung membentuk umbi untuk menyimpan cadangan makanan.
Umbi
batang merupakan batang yang menggembung karena berisi cadangan makanan dan
pada permukannya terdapat daun yang berubah menjadi sisik. Pada ketiak sisik
terdapat mata tunas sebagai calon individu baru.
Contoh
tumbuhan umbi batang yaitu kentang (solanum tuberrodum), ubi jalar (ipomoea
batatas), gadung (dioscorea hispida), dan gambili (dioscorea aculata).


e. Geragih/Stolon
Geragih
merupakan batang yang menjalar diatas permukaan tanah dan apabila batang
tersebut tertimbun tanah akan tumbuh menjadi tanaman baru
Contoh
tanaman geragih diatas permukaan tanah yaitu pegagan (centella asiatica),
arbei, dan semanggi. Geragih yang menjalar dibawah permukaan tanah dan disebut
stolon. Contoh tumbuhan bergeragih dibawah permukaan tanah adalah rumput teki
(cyperus rotundus) dan rumput pantai (spinifex sp).


f.
Umbi Akar
Umbi
akar adalah akar yang berubah fungsi sebagai penyimpan cadangan makanan dan
hanya dapat tumbuh menjadi individu baru apabila ditanam bersama sedikit batang
yang bertunas. Ciri-ciri umbi akar adalah umbi tidak berbuku-buku, umbi tidak
mempunyai kuncup dan daun, dan umbi tidak mempunyai mata tunas.
Contoh
tumbuhan umbi akar adalah singkong (manihot utilissima), dahlia dan wortel (
Rifa’i 2003).
![]() |
g. Tunas Adventif
Tunas
adventif adalah tunas yang tumbuh pada bagian-bagian tertentu seperti pada
akar, daun, dsb. Tunas adventif yang dipisahkan dari induknya dapat tumbuh
membentuk individu baru.Contoh tunas adventif pada akar adalah kersen
(muntingia calabura), sukun (arthocarpus communis), kesemek (dyospiros knaki),
jambu biji (psidium guavajava) dan cemara. Contoh tumbuhan tunas daun yaitu
cocor bebek dan begonia ( Rifa’i 2003).
![]() |
2.2 Prosedur dan
pembahasan perbanyakan vegetative menggunakan bonggol pisang
Perbanyakan
vegetative menggunakan bonggol pisang, pertama bonggol tersebut dibelah belah
menjadi beberapa bagian seperti tampak pada gambar, hal tersebut dilakukan agar
anakan pisang dapat diperoleh dalam jumlah banyak, namun jika memperbanyak dengan anakan pisang
itu membutuhkan waktu yang lama dan jumlahnya pun sedikit.
![]() |
![]() |
Sebelum
belahan bonggol disemai untuk
dikecambahkan, potongan bonggol pisang perlu
direndam dlm larutan fungisida, misalnya antracol atau dithane 2 g/l. Bisa juga
ditambah desinfectan misalnya 5% -20% bayclin , rendam selama 20-30 menit.
Fungisida untuk mencegah jamur, NaOCl pd bayclin untuk cegah bakteri. Setelah
diberi desinfektan maka bonggol tersebut siap untuk disemai.
![]() |
Bonggol
pisang diambil dari bonggol anakan pedang dengan diameter 5-10 cm, kemudian
bagian atas batang semunya dipotong hingga menyisakan bagian bonggol dengan
panjang kurang lebih 15 cm. Selanjutnya
bonggol dan batang semu dipotong sampai pada ukuran tinggi 5 10 cm
seperti pada ggambar,dan disusun dibedeng persemaian. Setelah 4 minggu bibit
akan terus tumbuh, lalu di lakukan penjarangan yaitu dengan memimdahkan tanaman
ke polibag yang lebih besar.

III KESIMPULAN
Kesimpulan
pada praktikum ini adalah sebagai berikut
1.
Perbanyakan tanaman menggunakan organ khusus dapat dilakukan pada beberapa cara
seperti runner , rhizome ,bulb , tunas dan lain sebagainya . Contoh tanaman
yang dapat menggunakan organ khusus seperti pisang , jahe , kentang , singkong
, ubi jalar dsb.
2.
Perbanyakan tanaman pisang yang baik adalah dengan bonggol pisang yang di belah
dengan ukuran tertentu lalu dimasukan kedalam fungisida untuk menghindarkan
jamur bakteri lalu susun pada petakan yang ada. Hal ini akan lebih efektif
untuk menghasilkan anakan pisang dalam jumlah banyak dibanding hanya dengan
anakan pisang.
DAFTAR PUSTAKA
Ashari,
S. 2005. Hortikultural Aspek Budidaya.
Universitas Indonesia Press,
Jakarta.
Jakarta.
Rifa’i
F. 2003. Pengaruh batang bawah dan jenis bibit serta studi anatomi bidang
penyambungan pada bibit grafting Duku (Lansiumdomesticum corr.).
Skripsi. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
penyambungan pada bibit grafting Duku (Lansiumdomesticum corr.).
Skripsi. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Rochiman,
K. dan S. S. Harjadi. 2002.
Perkembangbiakan Vegetatif. Departemen
Agronomi Fakultas Pertanian IPB.
Agronomi Fakultas Pertanian IPB.
Rukmana,
R. 1999. Teknik Memproduksi Bibit Unggul
Tanaman Buah-buahan.
Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Comments
Post a Comment