Laporan pengenalan sprayer
PENGENALAN
SPREYER
(
Laporan Praktikum Mekanisasi Pertanian )
Oleh
Fina
Octia 1814161016
Susanto 1814161020
Alda Anisya Putri 1814161026
Bunga Josiana Ifada 1814161027
Susanto 1814161020
Alda Anisya Putri 1814161026
Bunga Josiana Ifada 1814161027
![]() |
LABOLATORIUM
ALAT MESIN PERTANIAN
JURUSAN
AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2019
I.PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam proses
produksi budidaya tanaman pasti terdapat kendala mulai dari persiapan lahan
sampai penanganan pasca panen. Kendala-kendala tersebut dapat diatasi dengan
memperhatikan petunjuk dan prosedur serta pengalaman yang telah dilakukan.
Salah satu kegiatan dalam proses budidaya diantaranya adalah kegiatan
penyiraman.
Penggunaan
pestisida terutama DDT mulai menimbulkan reaksi yang berbahaya. Pemakaian yang
terus menerus mengakibatkan dampak negatif bagi manusia, hewan ternak, musuh
alami dan serangga yang berguna lainnya. Namun dengan teknologi dan ilmu
pengetahuan yang semakin berkembang, dampak negatif tersebut dapat ditekan
dengan pemakaian yang tepat dan sesuai prosedur.
Keberhasilan
penggunaan pestisida sangat ditentukan oleh teknik aplikasi yang tepat,
Penggunaan jenis alat semprot dan mengetahui jumlah larutan yang harus
disemprotkan per satuan luas, dan/atau tipe nozzle apa yang harus digunakan
dapat dengan mudah ditentukan berdasarkan perhitungan. Sedangkan untuk
kecepatan berjalan penyemprot, khususnya untuk alat semprot yang digendong,
sulit untuk dapat diatur atau diubah. Oleh karena itu, diperlukan adanya
perhitungan dan percobaan mengenai tipe-tipe alat semprot, volume semprot,
dosis, dan aplikasi yang tepat.
1.2. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan
dari dilakukannya percobaan ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui sprayer
beserta prinsip kerjanya.
2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis jenis sprayer.
3. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dari sprayer beserta fungsinya.
2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis jenis sprayer.
3. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dari sprayer beserta fungsinya.
II.TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan
tenaga yang digunakannya alat penyemprot dibedakan menjadi alat penyemprot
dengan tenaga tangan (handsprayer), dan alat penyemprot dengan pompa tekanan
tinggi. Kinerja sprayer sangat ditentukan kesesuaian ukuran droplet aplikasi
yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu sehingga sesuai dengan
ketentuan penggunaan dosis pestisida yang akan disemprotkan (Hidayat, 2001).
Dari hasil
beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis sprayer yang banyak digunakan
petani di lapangan adalah jenis hand sprayer (tipe pompa), namun hasilnya
kurang efektif, tidak efisien dan mudah rusak. Hasil studi yang dilakukan oleh
Departemen Pertanian pada tahun 1997 di beberapa tempat di Indonesia
menunjukkan bahwa sprayer tipe gendong sering mengalami kerusakan.
Komponen-komponen sprayer yang sering mengalami kerusakan tersebut antara lain
: tabung pompa bocor, batang torak mudah patah, katup bocor, paking karet
sering sobek, ulir aus, selang penyalur pecah, nozzle dan kran sprayer mudah
rusak, tali gendong putus, sambungan las korosi, dsb. (Dirjen Tanaman Pangan,
1977).
Disamping
masalah pada perangkat alatnya, masalah lain adalah kebanyakan pestisida yang
diaplikasikan tidak sesuai (melebihi) dari dosis yang direkomendasikan dan ini
salah satunya disebabkan oleh disain sprayer yang kurang menunjang aplikasi
(Mimin, et.al., 1992).
Umumnya kriteria
yang banyak diutamakan pemakai adalah kriteria jaminan ketersediaan suku
cadang, keamanan dalam penggunaan alat, ekonomis, kapasitas dan kepraktisan.
Demikian pula kesimpulan dari hasil penelitian (Mimin et.al. 1992)
Keberhasilan
aplikasi herbisida ditentukan oleh beberapa hal antara lain gulma sasaran,
cuaca, jenis herbisida yang digunakan dan tata cara aplikasinya. Syarat
pengaplikasian herbisida juga harus sesuai dengan kondisi dilapangan.Sebelum
melakukan aplikasi herbisida terlebih dahulu harus mengetahui gulma sasaran dan
tanaman yang dibudidayakansertasifat – sifatnya.Jenis herbisida juga penting
untuk diketahui apakah sesuai untuk mengendalikan gulma sasaran dan tidak
meracuni tanaman serta bagaimana herbisida tersebut diaplikasikan.Selain
itu,faktor lain yang
III . Hasil dan Pembahasan
3.1 hasil
Alat
|
Ukuran
|
Lebar gawangan
|
0,83 m
|
Panjang gawangan
|
1,8 m
|
Lebar spreyer / semprotan
|
0,7 m
|
Panjang spreyer / semprotan
|
0,3 m
|
Volume air yang dihasilkan : luas area x air
keluar
lebar x panjang semprotan
: 1,5 m2 x 25,7
0,83 x 0,7
: 38,55
0,581
= 66,35 liter/ha
lebar x panjang semprotan
: 1,5 m2 x 25,7
0,83 x 0,7
: 38,55
0,581
= 66,35 liter/ha

IV. KESIMPULAN
Adapun tujuan yang dapat diambil dari praktikum ini
adalah :
1. sprayer
terdiri dari berbagai bagian yang saling melengkapi untuk menjalankan fungsinya
2. sprayer memiliki berbagai majam jenis dan di gunakan berdasarkan keperluan
3. pada perhitungan data di peroleh hasil perhitungan dosis pupuk sebesar 0.0228
4. sprayer membantu para petani dalam mengendalikan organisme pengganggu tanaman
2. sprayer memiliki berbagai majam jenis dan di gunakan berdasarkan keperluan
3. pada perhitungan data di peroleh hasil perhitungan dosis pupuk sebesar 0.0228
4. sprayer membantu para petani dalam mengendalikan organisme pengganggu tanaman
Comments
Post a Comment