laporan gulma


TEKNIK PENGENDALIAN GULMA SECARA MEKANIS
(Laporan Praktikum Ilmu dan Teknik Pengensalian Gulma)


Oleh :

Keompok 2 (siang)

Adinda Nurulita P      1814161006
Siti Sarah Y.                1814161010
Fina Octia                   1814161016
Susanto                       1814161020
M Fathulloh                1814161024
M Alipha H.                1854161008




JURUSAN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020

I. PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang

Budidaya pada tanaman memerlukan pengetahuan tentang bagaimana cara pengendalian terhadap hama dan penyakit. Salah satu cara pengendalian padahama penyakit tersebut adalah dengan pengendalian secara fisik dan mekanik.Pengendalian fisik dan mekanik merupakan tindakan mengubah lingkungankhusus untuk mematikan atau menghambat kehidupan hama, dan bukanmerupakan bagian praktek budidaya yang umum. Pengendalian fisik dan mekanik dalam PHT tidak mengakibatkan pengaruh negatif bagi lingkungan. Apabiladilakukan secara tepat pengendalian fisik dan mekanik mampu menurunkan populasi hama secara nyata dan dapat menyelamatkan pertanaman  kita. Untuk memperoleh teknologi pengendalian yang efektif yang dapat menjadi masalahadalah cara pengorganisasian pengendalian. Hal ini disebabkan agar ada pengaruhnya terhadap penurunan populasi hama (Nanik, Dkk.2012).

Cara pengendalian ini memerlukan banyak tenaga dan harus dilakukan berulangkali. Pengendalian fisik merupakan usaha kita menggunakan atau mengubahfaktor lingkungan fisik sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan kematian pada hama dan mengurangi populasinya. Kematian hama disebabkan karenafaktor fisik seperti suhu, kelembaban, suara yang dikenakan diluar batas toleransiserangga hama sasaran. Batas toleransi disini dapat berupa batas terendah dantinggi.Beberapa perlakuan atau tindakan yang termasuk dalam pengendalian fisik antara lain adalah pemanasan, pembakaran, pemanasan dengan energi radiofrekuensi, pendinginan, pembasahan, pengeringan, lampu perangkap, radiasi sinar infra merah, gelombang suara, penghalang (Yakup, Dkk. 1991).

Pengendalian mekanik bertujuan untuk mematikan atau memindahkan hamasecara langsung, baik dengan tangan atau dengan bantuan alat dan bahan lain.Untuk meningkatkan efektivitas pengendalian dan penyebaran hama. Jadi dapatditentukan waktu pengendalian mekanik yang tetap, dan fase hidup yang menjadi praktik pengendalian hama, yaitu pengambilan dengan tangan, gropyokan,memasang perangkap, pengusiran, dan cara-cara lain.Pengendalian fisik danmekanik memiki tujuan langsung dan tidak langsung. Diantaranya mematikanhama, menggangu aktivitas fisiologi hama yang normal dengan cara lain dandiluar pestisida, dan mengubah lingkungan sedemikian rupa sehingga lingkunganmenjadi kurang sesuai bagi kehidupan hama.Pengendalian secara fisik danmekanik antara lain adalah dengan cara penggunaan penghalang fisik, pembakaran, Organisme Penganggu Tanaman pemanasan, gelombang suara,radiasi cahaya, lampu perangkap, pengapasan, dan lain-lain. Pengendalian hamadan gulma secara manual atau dengan menggunakan alat dan mesin pertanian jugadapat digolongkan sebagai cara pengendalian mekanik
(Nanik, Dkk.2012).


1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah untuk mengetahui teknik  pengendalian gulma secara mekanis serta peralatan yang dihunakannya












II. TINJAUAN  PUSTAKA



Pengendalian fisik dan mekanik merupakan tindakan mengubah lingkungankhusus untuk mematikan atau menghambat kehidupan hama, dan bukanmerupakan bagian praktek budidaya yang umum. Pengendalian fisik dan mekanik harus dilandasi oleh pengetahuan yang menyeluruh tentang ekologi seranganhama sehingga dapat diketahui kapan, dimana, dan bagaimana tindakan terdebutharus dilakukan agar diperoleh hasil seefektif dan seefisien mungkin(Moenandir,1988).

A. Pengendalian fisik
 Pengendalian fisik adalah perlakuan atau tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan serangan hama. Pengendalian secara fisik antara lain:

1.Pembakaran ; dilakukan sebagai upaya pembasmian hama atau patogen pada tanaman yang tidak mungkin lagi dapat diselamatkan. Pembakaran gulma jugasering dilakukan petani. Pembakaran sebagai upaya pengendalian hama, patogen,dan gulma harus dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa musuh alami hamadan mikroorganisme yang bermanfaat perlu untuk dilindungi

2.Pemanasan ; dilakukan untuk pengendalian hama atau patogen yang menyeranghasil tanaman yang disimpan di gudang. Pemanasan tidak dapat dilakukanterhadap tanaman yang sedang aktif tumbuh, karena pemanasan dapatmeyebabkan denaturasi enzim sehingga mengganngu metabolisme tanaman


3.Penggunaan suara ; sebagai cara pengendalian hama lebih bersifat pengendaliansesaat, misalnya dilakukan untuk mengusir burung yang sedang atau hendakmenyerang tanaman. Pengendalian dengan suara atau bunyi-bunyian ini harusdilakukan secara aktif oleh petani karena efektivitasnya yang bersifat sesaattersebut.

4.Perangkap cahaya,Beberapa serangga tertentu memiliki sifat tertarik pada cahaya terutama cahayakuning. Sifat tersebut dapat kita manfaatkan untuk menarik perhatiannya dengancara membuat perangkap yang berasal dari cahaya yang disekitarnya atausekelilingnya menggunakan air, minyak tanah, oli dan lain sebagainya yangdiharapkan mampu membunuh serangga tersebut. Adapun cahaya itu dapat bersumber dari lilin, lampu tempel/lentera atau minyak tanah sendiri, maupun lampu bohlam. Perangkap cahaya ini cocok untuk hama yang aktif pada malam hariseperti penggerek batang, ganjur, dan walang sangit (Sukman, Y. danYakup,1991).

Pengendalian mekanik adalah perlakuan atau tindakan yang bertujuan untuk mematikan atau memindahkan hama secara langsung, baik dengan tangan ataudengan bantuan alat dan bahan lainnya. Pengendalian hama dan gulma secaramanual atau dengan menggunakan alat dan mesin pertanian juga dapatdigolongkan sebagai cara pengendalian mekanik. Pemangkasan lokal ; bagiantanaman yang terserang dipotong atau dipangkas, hasil pangkasan kemudiandikumpulkan di suatu tempat yang terbuka dan aman, lalu dilakukan pembakaran.
Pengendalian mekanik antara lain:
1.Pengambilan menggunakan tangan. Dapat dilakukan pada jenis hama ulat, belalangdan tikus dengan intensitas serangan hama dalam skala kecil.
2.Penggunaan penghalang fisik (membuat perangkap); sering dilakukan untuk melindungi tanaman dari serangan hama hewan besar, seperti babi hutan. Tanaman juga kadang harus dipagari agar terhindar dari ternak ruminansia. Buah-buahan seperti mangga (Mangifera indica), belimbing (averrhoa carambola),dan jambu biji ( psidium guajava) sering dibungkus untuk menghindari seranganlalat buah Bactrocera  spp.

3.PengusiranSasaran teknik pengusiran adalah mengusir hama yang sedang berada di tanamanatau yang sedang menuju pertanaman. Sampai saat ini petani sering memasang patung-patungan yang terbuat dari kertas warna-warni di tengah sawah, jugamengeluarkan suara gaduh yang diperuntukan untuk mengusir burung yan biasamerusak bulir-bulir padi yang sedang masak (Wudianto, R,1999)
























III. METODOLOGI



3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum terdiri darimeteran, cangkul,patok kayu dan tali plastik.

3.2 Langkah Kerja
Adapun langkah kerja dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mengamati berbagai macam alat pengendali gulma secara mekanis
2. Mahasiswa melakukan penyiangan mekanis secar piringan, alur atau menyeluruh di tempat yang telah ditentukan.
3. Komdisi gulma pada lahan yang telah dikendalikan diamati sebelum pengendalian dan setiap dua minggu secara visual maupun dengan melakukan abalisis vegetasi sampai 4 minggu setelah pengendalian (0,2, dan 4 minggu setelah tanam)
4. SDR untuk masing-masing cara pengendalian dibuat untuk melihat efektifitas cara pengendalian yang dilakukan dan untuk mengetahui perubahan jenis an komposisi gulma terjadi setelah pengendalian.
5. Hasil







V. KESIMPULAN



Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah1.Pengendalian gulma secara mekanis dilakukan dengan berbagai cara sertadisesuaikan dengan jenis gulma yang tumbuh.2.Pembabatan pada lahan yang ditumbuhi gulma harus dilakukan secara berkala,karena gulma mengalami pertumbuhan yang cepat.3.Gulma yang dominan merupkan gulma jenis  Asistasia dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi baik itu di petak percobaan yang kontrol maupundengan diberi perlakuan.



















Comments

Popular posts from this blog

Laporan pemveg PERBANYAKAN TANAMAN MENGGUNAKAN ORGAN KHUSUS

Laporan PERBANYAKAN BIBIT PISANG MENGGUNAKAN TEKNIK KULTUR JARINGAN

laporan kacang panjang