Pencangkokan jeruk sate Citrus amblycarpa
PENCANGKOKAN JERUK SATE (Citrus amblycarpa)
MENGGUNAKAN ROOTMORE SEBAGAI PERANGSANG AKAR
(Laporan Praktikum Pembiakan Vegetatif)
Oleh
Kelompok 10
Adinda nurulita
1814161006
Susanto 1814161020
Bunga Josiana Ifada 1814161027
Moh. Ridwan Rasyad 1854161035

JURUSAN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Semua jenis tanaman perlu adanya pembiakan agar tidak
terjadi kepunahan. Pembiakan dapat berlangsung secara alami atau dengan campur
tangan mahkluk lain. Pembiakan tanaman dibagi menjadi pembiakan tanaman secara
vegetative dan pembiakan tanaman secara generatif.Pembiakan tanaman secara
Vegetatif adalah pembiakan tanaman dengan menggunakan bagian organ dari tanaman
itu sendiri, seperti sambung, stek, cangkok dan okulasi. Pembiakan secara
generative adalah pembiakan tanaman dengan cara menanam benih yang dihasilkan
oleh tumbuhan tersebut yang kemudian dijadikan sebagai bibit (Kusumo, 2011).
Pencangkokan (layerage) merupakan sebagian jenis
pembiakan tanaman secara vegetatif. Tujuan dari pencangkokan adalah untuk
mempercepat mendapatkan keturunan yang sama dengan induknya dan mempercepat
hasil yang dihasilkan oleh tanaman yang dicangkok. Dasar dari pencangkokan
adalah bila bagian tepi atau ujung batang terkulai atau bersentuhan dengan
tanah diharapkan akan tumbuh akar vegetatif (Handayani, 2015).
Pencangkokan perlu dipahami supaya lebih mengerti
bagaimana membiakkan tanaman dengan cara vegetatif buatan dan menjaga keturunan
dari suatu tumbuhan tetap memiliki sifat yang sama seperti induknya. Sebagian
pencangkokan bisa dilakukan pada batang yang sudah tidak mengalami pertumbuhan
vegetatif atau batang yang sudah menghasilkan buah, biji atau lainnya yang
dianggap menghasilkan nilai ekonomi bagi manusia. Sebagian besar
pertumbuhan hasil cangkokan lebih cepat dikarenakan
cadangan makanan yang ada pada batang yang telah dicangkok sudah mencukupi
untuk melakukan fotosintesis, sehingga pertumbuhan menjadi langsung berlanjut
tanpa mengalami strees atau terminal. Jenis tanaman yang sering dicangkok
adalah tanaman yang menghasilkan buah. Karena dengan mencangkok tanaman
tersebut cepat menghasilkan buah (Ashari, 2010).
1.2
Tujuan
Tujuan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan mempelajari cara mencangkok yang
baik dan benar
2. Mengetahui manfaat mencangkok
3. Mengetahui faktor keberhasilan dalam proses
pencangkokan
II. METODOLOGI
PRAKTIKUM
2.1
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada Rabu, 11 Februari 2020
pada pukul 07.00 – 09.50 WIB dan bertempat di Laboratorium Bioteknologi,
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
2.2
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah
cutter dan tali. Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah pohon
jeruk sate, tanah campuran BO, auksin, dan plastik.
2.3
Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan yaitu :
1. Pertama, disiapkan bahan dan peralatannya terlebih
dahulu, seperti alat pemotong yang cukup tajam, plastik transparan, tali rafia,
tanah, pupuk bisa berupa kompos atau pupuk kandang, dan hormon perangsang akar.
2. Setelah alat tersedia, mulailah memilih tanaman
induk yang tepat yang memiliki syarat-syarat tertentu. Pilih tanaman dengan
umur yang cukup dan kokoh, tidak terkena hama atau penyakit, selalu berbuah
setiap tahunnya, tumbuh
dengan optimal, masih dalam masa produktif, dan punya
cabang atau ranting yang kuat.
3. Dikupas kulit bagian cabang pohon yang akan
dicangkok menggunakan cutter
atau pisau hingga ke bagian yang terdapat lendir.
Bagian ini merupakan kambium batang.
4. Dibiarkan terlebih dahulu hingga lendir mengering
kurang lebih satu hingga tiga jam untuk mempercepat pertumbuhan akar. Oleskan
hormon perangsang akar seperti rootmore pada bagian tersebut.
5. Diambil
beberapa genggam tanah yang telah bercampur bahan organik dan letakkan di atas
plastik transparan kemudian tempelkan pada area yang dicangkok. Tali bagian
ujungnya dan pastikan batang pohon yang terkelupas tadi telah tertutup rapat
dengan tanah.
6. Jangan lupa siram dengan air untuk menjaga
kelembapannya setiap pagi dan sore untuk menjaga kelembapan tanah. Bibit
cangkokan yang dianggap berhasil akan menunjukkan tumbuhnya akar dan siap
dipindahkan setelah dua hingga tiga bulan.
7. Potong bagian cabang yang dicangkok dengan
hati-hati lalu buka seluruh tali dan buang plastik transparan yang menutupi
area cangkokan. Tanam bibit tersebut ke dalam polybag berisi media tanah yang
sebelumnya sudah dicampur dengan pupuk.
III. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini, dilakukan pencangkokan pada tanaman
jeruk sate. Hal pertama yang dilakukan yaitu menyiapkan semua alat dan bahan
yang akan digunakan dalam pencangkokan. Kemudian yang dilakukan
yaitu memilih bagian
batang tanaman yang berdiameter 3-4cm. Selanjutnya kelupas atau kuliti kulit batang secara perlahan setelah terbuka
dihilangkan kambiumnya. Setelah itu deberi auksin untuk perangsang
ppertumbuhan akar. Kemudian diberi tanah sesaat setelah diberi plastik untuk
menutupi tanah pada bagian yang akan dicangkok.
Mencangkok
merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk
memperbanyak tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat
menghasilkan. Selain itu, pohonnya juga tidak terlalu tinggi. Mencangkok
dilakukan dengan cara menguliti hingga bersih dan menghilangkankambium pada
cabang atau ranting sepanjang 5-10 cm pada tanaman dikotil untuk kemudian
dipindahkan ke dalam wadah lain saat akar telah tumbuh. Cangkok adalah cara
perkembangbiakan pada tumbuhan dengan menanam batang atau dahan yang diusahakan
berakar terlebih dahulu sebelum di potong dan di tanam di tempat lain. Tidak
semua tumbuhan bisa di cangkok. Tumbuhan yang bisa di cangkok hanyalah tumbuhan
dikotil dan tumbuhan biji terbuka (Wudianto, 1998).
Mencangkok tanaman adalah salah satu cara teknik
memperbanyak tanaman buah dalam
pot, selain itu kualitas buahnya sama dengan induknya dan juga pohonnya tidak
terlalu tinggi. Tanaman yang bisa dicangkok antara lain: jambu, jambu air,
mangga, sawo, dan lain-lain. Mencangkok atau okulasi adalah teknik
pengembangbiakan tanaman yg sangat cocok utk di tanam
di dalam pot. Di samping karena qualitas buahnya terjaga sama spt induknya juga
nantinya pohon tumbuh tidak terlalu tinggi. Pohon yang dikembangbiakan dengan teknik cangkok tidak akan mempunyai akar tunggang
(Adinugraha, 2007).
Manfaat mencangkok tanaman diantaranya :
a) Akar cepat tumbuh
b) Pohon lebih cepat berbuah atau berbunga (-/+
setahun)
c) Menghasilkan buah dengan sifat dan karakteristik
baik yang sama dengan induknya
d) Tingkat keberhasilan pohon untuk terus tumbuh dan
hidup sangat tinggi, karena sudah memiliki akar sehingga bisa segera menyerap
makanan dari dalam tanah.
e) Tanaman hasil cangkokan umumnya tahan terhadap hama
dan penyakit pada tumbuhan.
f) Pohon tidak terlalu tinggi
Tekhnik
dan cara pencangkokan
yang baik dan benar yaitu hal pertama yang dilakukan menyiapkan alat dan
bahannya seperti Serabut kelapa, Tanah
yang mengandung unsur hara, Pisau, Air, Pengikat, berupa tali rafia atau yang
sejenisnya. Setelah bahan dan alat sudah siap kemudian dimulai mencangkok
tanaman. Tahapannya yaitu :
1. Kupas kulit luar cabang batang pohon yang akan kita
cangkok sepanjang 5 – 15 cm dengan menggunakan pisau.
2. Kupas kulit hingga bagian kambium yang seperti
lendir tampak jelas. Bersihkan kambium dengan cara dikerik menggunakan mata
pisau hingga kering dan tak berlendir atau licin.
3. Setelah selesai dikerik kambiumnya, biarkan cabang
batang pohon tersebut sekitar 30 menit sampai tidak bergetah lagi.
4. Untuk merangsang pertanaman akar, olesi keratan
bagian atas dengan hormon tumbuh.
5. Tempelkan media cangkok berupa tanah yang
mengandung kompos pada bagian yang telah dikerat dan dibersihkan kambiumnya.
6. Media diatur penempatannya agar dapat menutupi luka
keratan dengan rata sampai melewati luka keratan bagian atas (1-2 cm).
7. Bungkus menggunakan serabut kelapa atau plastik
yang sudah dilubangi.
8. Lakukan pengikatan bagian atas dan bagian tengah
plastik jika dibutuhkan.
9. Lakukan perawatan pada media cangkok dengan
menyiraminya setiap pagi dan sore hari.
10. Setelah 2-3 bulan akar akan keluar pada bagian
yang ditutupi media cangkok. Akar akan nampak memenuhi media. Teknik mencangkok
bisa dianggap berhasil, apabila akar memenuhi media dan daun pada cabang
terlihat segar (Wudianto, 1998).
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Pencangkokan yang baik dan benar dalah dengan
memilih batang atau cabang yang akan dicangkok yang sudah kuat dan menghasilkan
buah. Pencangkokan harus dilakukan dengan hati-hati terutama saat mengiris atau
menyayat kulit batang , pastikan sampai terputus alur fotosintatnya.
2.Cangkok bermanfaat untuk membantu perkembangbiakan
tanaman secara vegetatif dan menghasilkan tanaman yang tidak berbeda dengan induknya.
3. Faktor keberhasilan cangkok antara lain batang atau
cabang yang akan dicangkok , pemberian hormon/ZPT atau tidak , dan cara
pencakokan yang tepat.
Comments
Post a Comment