laporan budidaya tanaman kangkung sampai metodologi
BUDIDAYA TANAMAN
KANGKUNG
(Laporan Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman)
Oleh
Susanto 1814161020
Siti Sarah Yutamimah 1814161010
Siti Sarah Yutamimah 1814161010
Dian Anjar Sari 1814161032
Novita Nurhasanah 1854161001
Novita Nurhasanah 1854161001
Kelompok 3
JURUSAN AGRONOMI
DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2019
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kangkung
darat (Ipomoea reptans Poir) adalah tanaman semusim atau tahunan yang merupakan
sayuran daun yang penting di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Sayuran
kangkung mudah dibudidayakan, berumur pendek dan harga relatif murah. Karena
itu, kangkung merupakan sumber gizi yang baik bagi masyarakat secara umum.
Konsumsi kangkung mulai digemari oleh masyarakat terbukti dengan sadarnya masyarakat
peduli dengan gizi yang terkandung disayuran kangkung. Kandungan gizi kangkung
cukup tinggi terutama vitamin A, vitamin C, zat besi, kalsium, potasium, dan
fosfor (Sofiari, 2009).
Di
Indonesia dikenal dua tipe kangkung yaitu kangkung darat dan kangkung air.
Kangkung tergolong sayuran yang sangat populer, karena banyak peminatnya. Kangkung
disebut juga Swamp cabbage,Water convovulus, Water spinach, berasal dari India Agritrop
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 99yang kemudian menyebar ke Malaysia, Burma,Indonesia,
China Selatan Australia dan bagian Negara Afrika.
Kangkung
terdapat di seluruh kepulauan Indonesia dan dikenal kultivar-kultivar lokal
yang memiliki kualitas yang tinggi, antara lain daunnya berwarna hijau muda
cerah dan menarik. Daun lebar (kangkung air) atau sempit (kangkung darat) dan
berbatang renyah (Djuariah, 1997). Sutera merupakan varietas kangkung introduksi
dari Hawaii, yang dilepas Departemen Pertanian tahun 1980 setelah melalui
pengujian oleh Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitas). Varietas sutera
pertumbuhan tanaman tegak dengan tingggi tanaman mencapai 45 cm,
bentuk
batang besar, silindris, dan berlubang berwarna hijau muda, daun berbentuk
segitiga, lebar dengan bentuk tumpul dan berwarna hijau keputihan. Panen pada
saat tanaman berumur 39 hari setelah tanaman (HST) menghasilkan daun sebanyak
23 ton/ha (Sofiari, 2009).
Pupuk
ZA atau Amonium Sulfat mengandung dua unsur yaitu unsur Nitrogen (N) 21% dan
Sulfur (S) 24% . Unsur nitrogen dan sulfur merupakan salah satu unsur makro
yang banyak dibutuhkan oleh tanaman. Peranan nitrogen diketahui sebagai
perkembangan sel, pembelahan sel, terutama pada daun tanaman. Sedangkan peranan
unsur sulfur terutama sebagai enzim, vitamin yang berguna dalam proses
fotosintesis Kebutuhan unsur hara yang diperlukan tanaman kangkung darat untuk
mencapai hasil yang maksimal yaitu pupuk organik (10-20) ton/ha dan (100-250)
kg/ha urea, diberikan selama 2 minggu pertama, dengan cara disiramkan (Sumini,
2011
).
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan
dari kegiatan praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui cara budidaya kangkung.
2. Mengetahui cara perawatan kangkung.
3.
Mengetahui cara pemanenan kangkung.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kangkung merupakan
tanaman yang dapat
tumbuh lebih dari
satu tahun. Tanaman kangkung
memiliki sistem perakaran
tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar
kesemua arah, dapat
menembus tanah sampai
kedalaman 60 hingga 100
cm, dan melebar
secara mendatar pada
radius 150 cm
atau lebih, terutama pada jenis
kangkung air.Batang kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyak
mengandung air (herbacious)
dari buku-bukunya mudah
sekali keluar akar (Djuariah,
2007).
Memiliki
percabangan yang banyak
dan setelah tumbuh
lama batangnya akan menjalar .Kangkung memiliki
tangkai daun melekat
pada buku-buku batang
dan di ketiak daunnya terdapat
mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun
umumnyaruncing ataupun tumpul,
permukaan daun sebelah
atas berwarna hijau tua,
dan permukaan daun
bagian bawah berwarna
hijau muda. Selama fase
pertumbuhanya tanaman kangkung
dapat berbunga, berbuah,
dan berbiji terutama jenis
kangkung darat. Bentuk
bunga kangkung umumnya berbentuk “terompet”
dan daun mahkota
bunga berwarna putih
atau merah lembayung (Maria, 2009).
Buah kangkung
berbentuk bulat telur
yang didalamnya berisi
tiga butir biji. Bentuk
buah kangkung seperti
melekat dengan bijinya.
Warna buah hitam jika
sudah tua dan
hijau ketika muda. Buah
kangkung berukuran kecil
sekitar 10 mm, dan umur buah
kangkung tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat.
Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada
jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman
secara generative (Maria, 2009).
Tanaman
ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Kangkung darat (Ipomea reptans)
dapat tumbuh pada
daerah yang beriklim panas dan
beriklim dingin.Jumlah curah hujan
yang baik untuk
pertumbuhan tanaman ini
berkisar antara 500-5000 mm/tahun. Pada
musim hujan tanaman
kangkung pertumbuhannya
sangat cepat dan
subur, asalkan di
sekelilingnya tidak tumbuh rumput liar.
Dengan demikian, kangkung
pada umumnya kuat
menghadapi rumput liar, sehingga
kangkung dapat tumbuh
di padang rumput,
kebun/ladang yang agak rimbun(Aditya,2009).
Tanaman
kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar matahari yang
cukup. Di tempat
yang terlindung (ternaungi) tanaman
kangkung akan tumbuh memanjang
(tinggi) tetapi kurus-kurus.
Kangkung sangat kuat menghadapi panas
terik dan kemarau
yang panjang. Apabila
ditanam di tempat yang
agak terlindung, maka
kualitas daun bagus
dan lemas sehingga
disukai konsumen. Suhu udara
dipengaruhi oleh ketinggian
tempat, setiap naik
100 m tinggi tempat, maka
temperatur udara turun 1 derajat C (Aditya,2009).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1
Waktu dan Tempat
Praktikum
ini dilaksanakan pada selasa 17 Oktober 2019 dan bertempat di Laboratorium Terpadu
, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
3.2
Alat dan Bahan
Alat-alat
yang digunakan pada praktikum ini adalah Cangkul , Selang, Koret, dan tali.
Bahan-bahan
yang digunakan pada praktikum ini adalah Benih kangkung.
3.3
Prosedur Kerja
Prosedur
kerja yang dilakukan yaitu :
1.
Dilakukan pencakulan terhadapa tanah, agar saat mencangkul tanah tidak
terlalu susah tanah di siram dengan air secukupnya.
terlalu susah tanah di siram dengan air secukupnya.
2.
Dibuat guludan
3.
Dibuat Larik sepanjang guludan sebanyak 3 larik
4.
Ditanam Benih kangkung dengan cara menaburkan benih kangkung di setiap
larik.
larik.
5.
Dilakukan Perawatan seperti menyiram dan penyiangan gulma agar tumbuh
kangkung baik.
kangkung baik.
6.
Dilakukan pemupukan pada tanaman kangkung sekitar umur 1 minggu dan 2
minggu.
minggu.
7. Disetiap minggu dilakukan
pengukuran pada tanaman kangkung baik tingginya
ataupun jumlah daun hingga panen, untuk mengetahui perkembangan
kangkung.
ataupun jumlah daun hingga panen, untuk mengetahui perkembangan
kangkung.
8. Dilakukan pemanenan
9. Dihitung berat dan banyak
kangkung setiap ikatan yang telah dipanen
10. Hasil

Comments
Post a Comment